Pengertian
Dajjal
Secara bahasa:
Disebutkan oleh Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu dalam kitab beliau At-Tadzkirah bahwa lafadz Dajjal dipakai untuk sepuluh makna. Di antaranya: Kadzdzab (tukang dusta), Mumawwih (yang menipu manusia). Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu mengatakan: “Dikatakan demikian karena dia adalah manusia yang paling besar penipuannya.”
Disebutkan oleh Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu dalam kitab beliau At-Tadzkirah bahwa lafadz Dajjal dipakai untuk sepuluh makna. Di antaranya: Kadzdzab (tukang dusta), Mumawwih (yang menipu manusia). Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu mengatakan: “Dikatakan demikian karena dia adalah manusia yang paling besar penipuannya.”
Dalam istilah syar’i:
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu mengatakan: “Seorang laki-laki pendusta (penipu) yang keluar di akhir zaman mengaku sebagai Rabb.” (Syarah Lum’atul I’tiqad)
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu mengatakan: “Seorang laki-laki pendusta (penipu) yang keluar di akhir zaman mengaku sebagai Rabb.” (Syarah Lum’atul I’tiqad)
Peringatan
akan Keluarnya Dajjal
Para nabi telah memperingatkan akan
keluarnya Dajjal. Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma,
dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri di hadapan
manusia, menyanjung Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sanjungan yang merupakan
hak-Nya, kemudian menyebut Dajjal dan berkata: “Aku memperingatkan kalian
darinya.
Tidaklah ada seorang nabi kecuali
pasti akan memperingatkan kaumnya tentang Dajjal. Nuh ‘alaihissalam telah
memperingatkan kaumnya. Akan tetapi aku akan sampaikan kepada kalian satu
ucapan yang belum disampaikan para nabi kepada kaumnya: Ketahuilah dia itu buta
sebelah matanya, adapun Allah Subhanahu wa Ta’ala tidaklah demikian.” (HR. Ahmad,
Al-Bukhari, Muslim, 2930/169)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Maukah aku sampaikan
kepada kalian tentang Dajjal yang telah disampaikan oleh para nabi kepada
kaumnya? Dia buta sebelah matanya, membawa sesuatu seperti surga dan neraka.
Yang dia katakan surga pada hakikatnya adalah neraka. Aku peringatkan kepada
kalian sebagaimana Nabi Nuh ‘alaihissalam memperingatkan kaumnya.” (HR.
Al-Bukhari dan Muslim no. 2936)
Dari Anas bin Malik radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Tidak ada seorang
nabi pun kecuali memperingatkan umatnya dari Dajjal. Buta satu matanya,
pendusta. Ketahuilah dia buta. Adapun Rabb kalian tidaklah demikian. Tertulis
di antara dua mata Dajjal: ك ف ر -yakni kafir.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no.
2933)
Dalam riwayat lain:
“Bisa dibaca oleh semua mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak.” (HR. Muslim 2934/105)
“Bisa dibaca oleh semua mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak.” (HR. Muslim 2934/105)
Kejadian-Kejadian
Sebelum Keluarnya Dajjal
Banyak kejadian telah dikabarkan
oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelang keluarnya Dajjal. Di
antara kejadian-kejadian tersebut:
1. Banyaknya yang tewas ketika kaum
muslimin melawan Romawi
Diriwayatkan dari Yusai bin Jabir:
Bertiup angin di Kufah, datanglah seorang pria yang ucapannya hanyalah: “Ya
Abdullah bin Mas’ud, kiamat telah datang.” Maka beliau duduk dan bersandar
kemudian berkata: “Sesungguhnya kiamat tak akan terjadi hingga tidak dibagikan
lagi warisan dan tidak bergembira dengan ghanimah.” Beliau berisyarat dengan
tangannya ke arah Syam seraya berujar: “Akan ada musuh yang berkumpul untuk
menyerang kaum muslimin maka kaum muslimin pun berkumpul untuk melawan mereka.”
Aku katakan: “Romawi yang anda maksud?” Beliau menjawab: “Ya. Ketika itu akan
terjadi peperangan yang dahsyat.”
Majulah kaum muslimin siap untuk
mati (membela agama), tak akan kembali kecuali dalam keadaan menang.
Bertempurlah kedua pasukan tersebut hingga terhalangi waktu malam. Maka
kembalilah dua kelompok tersebut tanpa ada pemenang dan pasukan yang siap mati
telah tiada. Kemudian maju sekelompok kaum muslimin yang siap untuk mati, tidak
pulang kecuali dalam keadaan menang. Mereka bertempur hingga sore kemudian
kembalilah dua kelompok tersebut tanpa ada pemenang dan pasukan yang siap mati
pun habis.
Di hari keempat majulah sisa pasukan
kaum muslimin. Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kemenangan kepada mereka.
Mereka membunuh musuh dalam jumlah yang tak pernah terlihat sebelumnya. Hingga
ada seekor burung yang terbang ke arah mereka mati sebelum bisa melintasi
semuanya.
Ketika itu ada orang-orang yang
mencari keluarga bapaknya hanya mendapatkan seorang saja padahal sebelumnya
mereka berjumlah seratus orang. (Kalau begini keadaannya) dengan ghanimah
seperti apa dia akan gembira? Atau warisan seperti apa dibagikan? Ketika dalam
keadaan demikian, mereka mendengar sesuatu yang lebih besar dari itu. Datang
seseorang yang berteriak (bahwa) Dajjal telah mendatangi keluarga mereka. Maka
mereka pun membuang ghanimah dari tangan-tangan mereka, dan mengirim sepuluh
pasukan berkuda sebagai mata-mata.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam berkata: ‘Sungguh aku tahu nama-nama mereka dan nama-nama ayah mereka
serta warna kuda-kuda mereka. Mereka adalah pasukan berkuda yang terbaik di
muka bumi ketika itu atau di antara pasukan berkuda yang terbaik di muka bumi
ketika itu’.” (HR. Muslim no. 2899)
2. Banyaknya kemenangan diraih kaum
muslimin
Dari Nafi’ bin ‘Utbah radhiyallahu
‘anhu: Kami bersama Rasulullah dalam satu peperangan. Datang kepada Nabi satu
kaum dari Maghrib memakai pakaian dari wol (bulu domba). Mereka bertemu
Rasulullah di sebuah bukit dalam keadaan berdiri sedangkan Rasulullah duduk.
Batinku berkata: ‘Datangilah mereka dan berdirilah antara mereka dengan
Rasulullah agar jangan sampai mereka menculik Rasulullah’. Kemudian aku berkata
(dalam hati-Red): ‘Mungkin beliau ingin berbicara khusus bersama mereka.’ Aku
pun mendatangi mereka dan duduk di antara Rasulullah dan mereka. Aku hafal dari
beliau empat kalimat, aku hitung dengan jariku. Beliau berkata: ‘Kalian akan
berperang melawan jazirah Arab dan Allah berikan kemenangan kepada kalian.
Kemudian memerangi Persia dan kalian pun menang. Kalian memerangi Romawi kalian
pun diberikan kemenangan oleh Allah. Dan kemudian kalian berperang melawan
Dajjal, Allah juga memberikan kemenangan untuk kalian.” (HR. Muslim no. 2900)
3. Kaum Muslimin menguasai
Konstantinopel (Istanbul)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Tidak akan terjadi
hari kiamat hingga orang Romawi datang di A’maq atau Dabiq (dua tempat di
Syam). Keluarlah pasukan dari Madinah untuk menghadapi mereka. Mereka adalah di
antara penduduk bumi yang terbaik ketika itu. Ketika mereka telah berhadapan,
orang Romawi berkata: ‘Biarkanlah kami memerangi orang-orang yang telah ditawan
dari kaum kami.’ Kaum muslimin berkata: ‘Tidak, kami tak akan membiarkan kalian
memerangi saudara kami.’ Akhirnya mereka pun bertempur.
Larilah sepertiga pasukan yang Allah
tak akan memberi taubat kepada mereka, sepertiga pasukan muslimin terbunuh dan
mereka adalah syuhada yang paling afdhal di sisi Allah, sepertiga pasukan lagi
yang tersisa mendapat kemenangan dan mereka tak akan terkena fitnah (ujian)
selamanya. Mereka menguasai Konsthantiniyah (Konstantinopel, dahulu merupakan
ibukota Romawi Timur-Red). Ketika mereka tengah membagi rampasan perang dan
telah menggantungkan pedang mereka di pohon zaitun, berteriaklah setan:
‘Masihid (Dajjal) telah mendatangi keluarga kalian.’ Mereka pun keluar, padahal
itu adalah berita batil. Ketika mereka sampai di Syam, keluarlah Dajja…” (HR.
Muslim no. 2897)
4. Dajjal keluar ketika telah
sedikitnya orang Arab
Dari Ummu Syarik radhiyallahu ‘anha,
beliau mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata : “Sungguh
manusia akan melarikan diri dari Dajjal ke gunung-gunung.” Ummu Syarik berkata:
“Ya Rasulullah, di mana orang-orang Arab ketika itu?” Beliau menjawab: “Mereka
sedikit.” (HR. Muslim no. 2945)
5. Sebelum keluarnya Dajjal, manusia
tertimpa tiga paceklik
Sebelum keluarnya Dajjal, manusia
tertimpa tiga paceklik yang dahsyat sehingga mereka mengalami kelaparan. Allah
Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan langit di tahun pertama untuk menahan
sepertiga hujan, memerintahkan bumi untuk menahan sepertiga tumbuhannya.
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan langit di tahun kedua untuk
menahan dua pertiga hujannya dan memerintahkan tanah untuk menahan dua pertiga
tanamannya.
Selanjutnya Allah Subhanahu wa
Ta’ala perintahkan langit di tahun ketiga menahan semua hujannya, tak ada yang
turun satu tetespun dan memerintahkan tanah untuk menahan semua
tumbuh-tumbuhan. (Sebagaimana dalam hadits Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu dan
Asma` bintu Yazid Al-Anshariyah radhiyallahu ‘anha. Lihat kitab Qishshatu
Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa wa Qatlihi Iyyahu karya Asy-Syaikh Al-Albani
rahimahullahu)
Sebab
Keluarnya Dajjal
Sebabnya adalah karena satu amarah.
Ummul Mukminin Hafshah bintu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata kepada Abdullah
bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma: “Tidakkah kau tahu bahwasanya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: ”Dia keluar hanyalah karena satu amarah
yang ia rasakan.” (HR. Muslim no. 2932)
Tempat
keluarnya Dajjal
Diriwayatkan dari An-Nawwas bin
Sam’an radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
menyebutkan perkara Dajjal pada satu hari. Beliau merendahkan dan kadang
mengeraskan suaranya hingga kami menyangka dia ada di pojok kebun korma. Beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Selain Dajjal lebih aku takutkan
(menimpa) kalian. Karena jika Dajjal keluar dan aku masih ada di antara kalian
niscaya aku akan menjadi pelindung kalian. Jika dia keluar ketika aku telah
tiada maka setiap muslim akan menjadi pembela dirinya sendiri. Allah yang akan
menjaminku membela setiap muslim. Dia adalah seorang pemuda yang sangat keriting,
matanya tidak ada cahayanya, aku mengira dia mirip dengan Abdul ‘Uzza bin
Qathan. Barangsiapa di antara kalian mendapatinya bacalah awal surat Al-Kahfi.
Dia akan keluar dari jalan antara Syam dan Irak, berjalan ke kiri dan ke kanan.
Wahai hamba-hamba Allah, istiqamahlah.” (HR. Muslim no. 2937)
Dajjal
adalah Cobaan yang Terbesar
Dajjal merupakan cobaan paling besar
yang menimpa manusia di dunia. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada makhluk di muka bumi ini sejak
Allah menciptakan Adam sampai hari kiamat yang fitnahnya lebih besar daripada
Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam berkata: “Tidak ada antara penciptaan Adam dan hari kiamat makhluk yang
lebih besar dari Dajjal (dalam satu riwayat: fitnah yang lebih besar dari
fitnah Dajjal).” (HR. Muslim no. 2946)
Negeri
yang Tidak Dimasuki Dajjal
Tidak ada satu negeri pun di bumi
ini kecuali akan didatangi dan dikuasai Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah.
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan bahwa Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam berkata: “Tidak ada satu negeri pun kecuali akan didatangi
(dikuasai) Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Tidak ada satu celah pun di
negeri tersebut kecuali ada malaikat yang menjaganya. Kemudian Dajjal datang ke
suatu daerah -di luar Madinah- yang tanahnya bergaram. Bergoyanglah Madinah
tiga kali, Allah keluarkan dengan sebabnya semua orang kafir dan munafiq dari
Madinah.” (HR. Muslim no. 2943)
Di antara negeri yang tidak
didatangi (tidak dikuasai) Dajjal adalah Baitul Maqdis dan bukit Tursina.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Dia akan tinggal selama 40
hari mendatangi semua tempat kecuali empat masjid: Masjidil Haram, Masjid
Madinah, Bukit Tursina (Palestina), dan Masjidil Aqsha (Palestina).” (HR. Ahmad
dan lainnya. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata sanadnya shahih. Lihat
Qishshatu Al-Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa)
Lama
Tinggalnya Dajjal di Bumi
Dalam hadits An-Nawwas bin Sam’an
radhiyallahu ‘anhu disebutkan: “…Kami berkata: ‘Ya Rasulullah, berapa lama
Dajjal tinggal di bumi?’ Rasulullah berkata: ‘40 hari. Satu harinya seperti
satu tahun, kemudian seperti sebulan, kemudian seperti sepekan, kemudian
hari-hari lainnya seperti hari kalian sekarang…’.” (HR. Muslim no. 2937)
Yang
membunuh Dajjal
Setelah Dajjal tinggal di bumi 40
hari, Allah Subhanahu wa Ta’ala pun menurunkan Nabi ‘Isa ‘alaihissalam.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Dajjal keluar di antara
umatku selama 40 hari, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Isa bin
Maryam ‘alaihissalam yang mirip dengan ‘Urwah bin Mas’ud. ‘Isa ‘alaihissalam
mencarinya dan membunuhnya….” (HR. Muslim no. 2940)
Dalam riwayat lain:
“Dajjal dikejar oleh Nabi ‘Isa ‘alaihissalam hingga mendapatkannya di Bab Ludd (satu negeri dekat Baitul Maqdis –Palestina, red.). Beliau pun membunuhnya.” (HR. Muslim no. 2937)
“Dajjal dikejar oleh Nabi ‘Isa ‘alaihissalam hingga mendapatkannya di Bab Ludd (satu negeri dekat Baitul Maqdis –Palestina, red.). Beliau pun membunuhnya.” (HR. Muslim no. 2937)
Dalam hadits lain:
“Ketika musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala (yakni Dajjal, -pen.) melihat Nabi ‘Isa ‘alaihissalam, melelehlah (tubuhnya) sebagaimana garam meleleh di air. Seandainya dibiarkan niscaya akan meleleh hingga binasa, akan tetapi Allah membunuhnya melalui tangan ‘Isa ‘alaihissalam, memperlihatkan darahnya kepada mereka di tombak Nabi ‘Isa ‘alaihissalam.” (HR. Muslim 2897)
“Ketika musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala (yakni Dajjal, -pen.) melihat Nabi ‘Isa ‘alaihissalam, melelehlah (tubuhnya) sebagaimana garam meleleh di air. Seandainya dibiarkan niscaya akan meleleh hingga binasa, akan tetapi Allah membunuhnya melalui tangan ‘Isa ‘alaihissalam, memperlihatkan darahnya kepada mereka di tombak Nabi ‘Isa ‘alaihissalam.” (HR. Muslim 2897)
Inilah sekelumit permasalahan Dajjal
yang perlu kita ketahui dan imani. Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala
menjaga kita dari fitnah Dajjal dan menambah keimanan kita.
TANDA-TANDA KIAMAT
PendahuluanSetiap orang mu`min dituntut mempercayai dan meyakini akan adanya hari kiamat, hari dimana bumi digoncangkan dan gunung di hancur luluhkan sehancur-hancurnya. Kemudian amal setiap manusia akan ditimbang dan mendapatkan balasan atas apa yang telah dilerjakannya.
Pada kesempatan ini pemakalah mengutip hadis Sahih Muslim, kitab Al-Fitan hadis ke- 2901 :
عن حذيفة بن اسيد الغفاري
قال اطلع النبي ص م علينا و نحن نتذاكر فقال ما تذاكرون قالوا نذكر الساعة قال
انها لن تقول حتى ترون قبلها عشر ايا ت فذكر الدخان والدجال والدبةوطلوع الشمس من
مغربها ونزل عيس بن مريم ص م و ماجوج و ثلا ثة خسوف خسوف باالمشرق وخسوف با لمغرب
و خسوف بجزيرة العرب واحر ذالك نار تخرخ من اليمن تطرد الناس الى محشروهم
Artinya: “dari Hudzaifah bin Asud Al Ghifari ra
menceritakan Rasulullah Saw pernah memergoki kami, ketika kami sedang,
memikirkan hari kiamat, lalu beliau bertanya apa yang sedang kalian pikirkan?
Kami pun menjawab kami sedang memikirkan hari kiamat! beliau bersabda
sesungguhnyha kiamat itu tidak akan terjadi sebelum kalian menyaksikan
tanda-tanda sebelumnya, kemudian beliau menyebutkan, kabut. dajjal, binatang
melata, terbitnya matahari dari barat. turunnya isa bin maryam, ya’juj dan
ma’juj, serta tiga erhana terjadi di timur, satu gerhana lagi dibarat, dan
lainnya dijazirah arab, dan akhir dari pada itu adalah api yang keluar dari
yaman yang menggiring manusia kemahsyar.Pembahasan
Begitu banyak hadist nabi saw yang memberitakan tanda-tanda hari kiamat, salah satunya adalah hadist diatas yang diriwayatkan dari hudzaifah bin assid al ghifary dalam hadist ini berceritakan sepuluh tanda kiamat, yaitu :
- keluarnya kabut tebal
Sedangkan sahabat ibn mas’ud mempunyai pendapat lain bahwa kabut itu telah berlalu yaitu kabut negeri romawi, pecahnya bulan, bathsyah ( hantaman ) dan lizam ( H R bukhori )
Pendapat Abdurrahman a’raj beliau menafsirkan firman allah berbunyi “ maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, mengatakan bahwa itu ialah hari pembebasan kota mekkah[1].
- Dajjal
Adapun criteria atau cirri-ciri dajjal adalah bertubuh besar, berkulit merah, berambut keriting dan bermata celek seakan-akan matanya sebiji buah anggur, kemudian dia mengaku berlandaskan keimanan dan kebaikan setelah itu mengaku sebagai nabi dan akhirnya mengaku sebagai tuhan[2].
Dia akan keluar dari arah timur tepat dari Negara khurasan, kemudian orang-orang yahudi berjumlah tujuh puluh ribu mengikutinya isfahah. Ada pula riwayat lain yang bahwa dia akan keluar dari khulati ( suatu tempat yang terletak antara syam dari irak ) kemudian dia akan menetap didunia selama 40 hari sehari seperti setahun, sebulan atau semiggu[3].
Perjalanan dan misi dajjal
ka’ab al ahbar berbicara tentang ini yang diriwayatkan dari na’im bin hamad seraya “ dajjal berangkat dari pintu damaskus setelah timur, lalu dia tidak terlihat, setelah itu dia terlihat lagi diatas air pada sungai kuswah. Tidak diketahui kemana dia menghadapi kemudian dia muncul dibelahan timur dan memberikan khilafah. Menunjukan ilmu sihirnya dan mengaku seorang nabi. Manusia pun memisahkan diri darinya. Lalu dia mendatangi sebuah sungai dan menyuruh untuk mengalir mengalirlah air sungai itu, kemudian menyuruh kembali mudik. Maka kembalilah air itu lalu dia mengeringkan air itu.maka keringlah sungai itu menyuruh angina untuk menarik air dari laut. Maka terjadilah hujan diatas bumi[4].
- Dabbah ( binatang melata )
Kriteria dan saat keluarnya
Ada yang mengatakan binatang melata itu berambut dan berkaki empat dengan tubuh akan panjang yang disebut dengan al jassah, ada juga yang mengatakan bahwa dia adalah ular yang menjaga dinding-dinding ka’bah yang bertempat di tepi ka’bah ketika orang-orang quraisy hendak membangun baitul haram. Ular itu melarangnya[5].
Sedangkan Al-Qurthuby berpendapat bahwa “ binatang tersebut kepalanya kepala sapi, matanya mata babi,telinganya telinga gajah, tanduknya tanduk kambing hutan,lehernya leher unta,dadanya dada singa,rusuknya rusuk kucing,ekornya ekor biri-biri dan kakinya kaki unta, antara sendi tulang yang satu dengan lainnya berjarak 12 hasta[6].
Saat keluarnya
Binatang ini akan keluar ketika bumi ini tidak ada lagi kebaikan. Namun ada pula yang mengatakan bahwa binatang itu keluar pada saat manusia. Ibn hajar mengatakan : hikmah dan hari itu adalah ketika matahari terbbibt dari barat, pintu taubat telah ditutuup maka keluarlah binatang melatah itu adalah untuk membedakan orang mukmin dari orang kafir untuk melengkapin maksud dari ditutupnyja pintu taubat.
- Terbitnya matahari dari barat
- Turunnya Isa bin Maryam
- Yajuj Ma`juj
Jumlah dan Kriterianya
Jumlah mereka mencapai empat ratus ribu[10]. Dalam riwayat lain dikatakan “sesungguhnya yajuj ma`juj, setiap orang dari mereka, paling sedikit meninggalkan 1000 cucu”. jika mereka keluar, mereka tidak berjalan diatas sesuatu melainkan memakannya. Dan mereka juga memakan bangkai orang meninggal diantara mereka[11].
Kalau ada orang yang beraanggapan bahwa yajuj ma`juj itu diantaranya, ada yang badannya tinggi seperti pohon kurma, ada pula yang sangat pendek seperti orang cebol, dan ada lagi yang bertelinga lebar, telinga yang sebelah bisa untuk berselimut dan yang sebelah lagi sebagai tikar. Itu semua adalah mengada-ngada tanpa didasarkan pada ilmu. Dan orang yang berkata demikian tidak memiliki dalil, sekalipun ada dinyatakan dalam sebuah hadis[12].
- Munculnya Tiga Gerhana
Ibnu Malik mengatakan “memang telah ditemukan gerhana itu dibeberapa tempat, tapi barangkali yang dimaksud dengan tiga gerhana itu mempunyai kelebihan tertentu atas gerhana yang telah dilihat manusia[13].
- Keluarnya Api
Api ini akan keluar dari perut bumi, yang akan mengiringi manusia kedalam mahsyar. Bermalam bersama mereka dimana mereka suka. Berbicara bersama mereka sesuai dengan apa yang mereka bicarakan[15]. Ada yang mengatakan dia akan keluar dari bumi hijaz yang mana dapat menyinari leher unta di Bashra[16].
Kesimpulan
Tidak diragukan lagi bahwa kiamat itu akan terjadi dan kita diwajibkan beriman kepadanya, dan bersiap-bersiap menyambut kedatangannya dengan amalan yang shaleh. Sedangkan kedatangannya tidak akan pernah kita ketahui hanya Allah SWT.
Berkaitan dengan peristiwa Hari Kiamat ini, ada sebuah pelajaran yang bisa kita ambil. Imam Ali bin Abi Thalib mengatakan “jika menurut keyakinan anda kiamat itu tidak akan terjadi dan tidak ada pembalasan setelahnya maka anda akan selamat begitupun saya, namun jika keyakinan anda itu salah dan kiamat itu terjadi serta akan ada pembalasan setelahnya, maka saya akan selamat sedangkan anda celaka”.
[1]
Dr. Abdul Baqi Ahmad, Sudah Ada dan Pasti Akan Tiba, hal. 84
[2] Ibnu Hajar Al-Atsqalani, Fathul
Bari, Juz 13, hal.
85 [3] Ibid,
[4] Ibid, hal. 80
[5] Di Sebutkan oleh Al-darimi dari Ibnu Abbas
[6] Muhammad Abul Fida Ismail Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, Juz. 3, hal.376
[7] HR. Bukhari, Ahmad, Ad-Darimi dari Abu Hurairah
[8] HR. Bukari dan Muslim, Abu Dawud dan Turmudzi dari Abu Hurairah
[9] Dr. Abdul Baqi Ahmad, Sudah Ada dan Pasti Akan Tiba, hal. 85
[10] HR. Thabrani dan ibnu Mawardih
[11] Ibnu Hajar Al-Atsqalani, Fathul Bari, Juz 13, hal. 94
[12] H. Umar Anshori Sitanggal, Huru Hara Kiamat, hal. 145
[13] Ibid
[14] Ibid, hal. 232
[15] Ibid
[16] HR. Bukhari dari Abu Hurairah
YAKJUJ DAN KAKJUJ
Nama Yakjuj dan Makjuj disebut
sebanyak dua kali di dalam al-Quran, iaitu di dalam surah al-Kahfi ayat 94 dan
surah al-Anbiya ayat 96. Di dalam surah al-Kahfi diterangkan bahawa Yakjuj dan
Makjuj adalah orang-orang yang membuat kerosakan di muka bumi yang ditakuti
oleh suatu kaum yang tinggal di antara dua pergunungan sehingga ketika
Zulkarnain datang ke tempat itu, kaum tersebut memohon kepadanya agar dibuatkan
tembok penghalang daripada serangan mereka. Di dalam surah al-Anbiya,
disebutkan bahawa Yakjuj dan Makjuj itu akan segera turun dengan cepat dari
tempat yang tinggi ketika tembok penghalang mereka terbuka sebagai tanda telah
dekatnya kedatangan janji Allah s.w.t.
Al-Quran tidak menerangkan siapa sebenarnya
Yakjuj dan Makjuj, daripada bangsa dan keturunan mana mereka itu. Al-Quran
hanya menjelaskan sifat-sifat mereka, iaitu kaum pembuat kerosakan di bumi;
kalau tembok penghalang dibuka, mereka akan turun mengalir seperti mengalirnya
air bah, dan apabila tembok penghalang kukuh, mereka tidak masuk dan tidak
dapat membuat kerosakan. Oleh kerana itu timbullah beberapa tafsiran, antara
lain:
(1)
Ahmad Mustafa al-Maragi dalam kitab tafsirnya menyatakan bahawa Yakjuj
adalah berbangsa Tartar, dan Makjuj adalah berbangsa Mongol. Mereka berasal
daripada satu bapa yang bernama Turk, tempat tinggal mereka di bahagian utara
Asia. Daerah mereka memanjang dari Tibet dan China sampai ke Laut Baku Utara,
di barat sampai Turkestan.
Dalam pelbagai zaman, bangsa-bangsa
ini sering menyerang, membuat kerosakan di muka bumi dan menghancurkan
bangsa-bangsa lain. Di antara mereka terdapat bangsa-bangsa yang kejam, turun
dari bukit-bukit di Asia Tengah dan pergi ke Eropah pada masa dahulu, seperti
bangsa Semith, Simeria, dan Hun. Mereka banyak menyerang negeri-negeri China
dan Asia Barat. Dengan munculnya Temujin yang dikenal dengan nama Genghis Khan
(di dalam bahasa Mongol bermaksud “Raja Alam”; 1167-1227), pada awal abad ke-7
H / 12 M, berikutan tenteranya yang perkasa keluar jauh ke Asia Tengah. Ia
menundukkan China Utara kemudian pergi ke negeri-negeri Islam, lalu menundukkan
Sultan Qutbuddin bin Armilan, salah seorang raja Seljuk yang menganut aliran
Khawarij. Genghis Khan melakukan kekejaman yang belum pernah berlaku sebelumnya
di negeri tersebut.
(2)
Musnad Imam Ahmad bin Hanbal (Imam Hanbali), seperti dikutip Ibnu Kasir
menyebutkan bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud: “Nuh memiliki tiga orang anak, iaitu Sam,
nenek moyang orang Arab; Ham, nenek moyang orang Sudan; dan Yafis, nenek moyang
orang Turk.” Menurut sebahagian ulama, Yakjuj dan Makjuj adalah keturunan
Yafis, putera Nuh ini. Demikian juga pendapat Nasafi, seorang ahli fekah, usul
fekah dan tafsir yang bermazhab Hanafi yang menyatakan bahawa Yakjuj berasal
daripada suku Turk, manakala Makjuj pula berasal daripada suku Jail serta
Dailam keturunan Yafis yang membuat kerosakan di muka bumi. Mereka tidak mati
dan masing-masing memiliki seribu keturunan yang diperlengkapi dengan senjata.
(3)
Hamka pula memberi tafsiran bahawa Yakjuj dan Makjuj adalah segala
gerakan yang telah dan akan merosakkan dunia ini. Oleh hal yang demikian, baik
diri, keluarga, mahupun negara serta bangsa wajib mendirikan tirai besi sebagai
benteng agar Yakjuj dan Makjuj tidak dapat masuk. Mungkin Yakjuj dan Makjuj
dapat ditafsirkan sebagai berfikiran jahat, bermaksud buruk, dan ideologi yang
menyesatkan yang dianuti sebahagian manusia. Manusia yang menganutnya dengan
kelicikan kejahatannya boleh mempergunakan manusia sesamanya sebagai alat untuk
merosakkan bumi ini. Sebab itu, fikiran yang baik, cita-cita yang mulia, dan
ideologi yang sihat harus ditanam dengan teguh pada setiap diri, keluarga, dan
negara serta bangsa untuk membentengi Yakjuj dan Makjuj. Yakjuj dan Makjuj laksana
air, senantiasa mencari tempat untuk masuk walaupun hanya sebesar lubang jarum.
DARI SURAH AL KAHFI:
Allah menceritakan kisah lelaki itu
seperti firman-Nya dalam surah itu: “Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad)
mengenai Zulkarnain. Katakanlah: ‘Aku akan bacakan kepadamu cerita
mengenainya’. Sesungguhnya Kami memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan
Kami memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu, maka dia pun
menempuh suatu jalan.
“Hingga apabila dia sampai ke tempat
terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut berlumpur hitam
dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata: ‘Hai Zulkarnain, kamu
boleh menyeksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka’. Berkata
Zulkarnain: ‘Adapun orang yang aniaya maka kami kelak akan mengazabnya dengan
azab yang tidak ada taranya’.” (ayat 83 hingga 87)
“Kemudian dia menempuh jalan (yang
lain). Hingga apabila sampai ke tempat terbit matahari (Timur) dia mendapati
matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka
sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu,” (ayat 89 dan 90).
“Kemudian dia menempuh suatu jalan
(yang lain lagi). Hingga apabila dia sampai antara dua gunung, dia mendapati di
hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan.
Mereka berkata: ‘Hai Zulkarnain, sesungguhnya Yakjuj dan Makjuj itu
orang yang membuat kerosakan di muka
bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu
membuat dinding antara mereka?’.
Zulkarnain berkata: ‘Apa yang
dikuasakan Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku
dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara
kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi’.
“Hingga apabila besi itu sama rata
dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Zulkarnain: ‘Tiuplah (api itu)’.
Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata:
‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar ku tuangkan ke atas besi panas itu’.
“Maka mereka tidak bisa mendakinya
dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. Zulkarnain berkata: ‘Ini (dinding)
adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan
menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar’,” (ayat 92
hingga 98).
Demikianlah secebis kisah mengenai
Zulkarnain. Dalam rentetan perjalanan hidupnya, lelaki itu bertanggungjawab
membina tembok bagi menghalang bangsa Yakjuj dan Makjuj mendatangkan angkara
kepada manusia. Tembok binaan Zulkarnain itu hanya akan runtuh apabila dunia
terlalu hampir dengan kiamat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar