Selasa, 21 Mei 2013

CATATAN KECIL UNTUK AYAH

Ayah,
terlihat beberapa helai rambutmu telah memutih,
bahkan kau masih tetap tersenyum melihatnya,

Ayah,
ku teringat akan masa kecilku, nakal dan penuh dengan tingkah polah menyebalkan,
tetapi kau selalu bembuat hari - hariku dipenuhi warna,
kau sisipkan pengetahuan, sikap teladan dalam diriku,

Ayah,
Sering kali ku membuat salah dan kesal kepadamu,
dan terkadang membuatmu sedikit marah,
Bahkan saat ini di usiaku, aku belum bisa membahagiakanmu.

Ayah,
Disaat ku terpuruk, kau datang memberiku semangat,
Disaat ku sedih, kau membantuku untuk tertawa,
taukah engkau, andaikan saja rasa sakitmu sekarang dapat berpindah padaku,
pastilah kau tak kan merasa sakit saat ini,

Ayah,
begitu banyak kesalahankah yang telah kuperbuat,
sampai Allah memberimu cobaan yang sangat membuatmu tak nyaman saat ini,
Hanya air mata yang nampak diwajahku saat ini,
Maafkan aku, belum bisa menjadi yang terbaik, Ayah.

Ayah,
ingin ku tunjukkan rasa baktiku padamu,
ingin aku merawatmu, menjagamu, dan memberimu semangat
tapi, jarak lah yang tak bisa memberiku peluang untuk itu.
Hanya doa yang selalu aku panjatkan kepada Robb-Ku
untuk kesembuhanmu,

Ayah,
rasa rindu dan khawatirku selalu,
keyakinan akan kesembuhan yang akan diberikan sang Maha Menyembuhkan padamu,
memberiku semangat untuk terus menjalani kehidupanku, 

Ayah,
hanya doa, doa dan doa yang bisa ku berikan padamu.
semoga Allah senantiasa memberimu kesabaran, menjagamu dan memberimu kesehatan dan umur yang panjang,
bahagiamu, bahagiaku Ayah . . .

amiin . . . 

FREE DOWNLOAD Rooftop Prince English Subtitle

rooftop_prince

FREE DOWNLOAD Operation Proposal English Subtitle

operation_proposal

FREE DOWNLOAD Coffee House English Subtitle


FREE DOWNLOAD Iljimae English Subtitle

FREE DOWNLOAD Baby-faced Beauty English Subtitle

FREE DOWNLOAD Padam Padam English Subtitle


padam_padam

FREE DOWNLOAD Incarnation of Money English

image of Incarnation of Money

FREE DOWNLOAD FULL EPISODE Bachelor’s Vegetable Store English Subtitle

bachelors_vegetable_store

BEAUTIFULL SUNSET - Novel ke-tiga



CHAPTER 1
          Tatapan matanya memancarkan suasana hati yang tenang dan tanpa rasa khawatir sedikitpun. Suara musik ditelinganya pun mengiringi setiap langkahnya saat ini. Setiap mata disekelilingnya tampak tak menghiraukan apa yang dikerjakan wanita itu. Selang beberapa saat setelah itu, dengan sekejap pandangan semua orang terpusat pada suara benturan yang begitu keras di sekitar taman. langkah – langkah kaki begitu cepat menghampiri arah datangnya suara itu. Begitu pula dengan wanita itu, suara benturan yang begitu keras mengalahkan suara musik yang sedang didengarnya. terlihat banyak orang mengerumuni sesuatu setelah terdengar suara benturan tadi.Rasa penasaran pun tampak pada wanita itu. Perlahan menerobos di kerumunan orang, dan mencoba melihat apa yang terjadi. Tampak seorang laki – laki setengah tua dengan badan sedikit kekar dan kulit sawo matang tekah berlumuran darah. Sepeda di sebelah laki – laki itu ringsek tak berbentuk lagi. Namun naasnya penabraknya berhasil melarikan diri.
Perlahan wanita itu mendekati laki – laki sekarat itu, dengan tatapan tajam dipandangi setiap lekuk tubuh, baju, dan raut muka laki – laki itu. Matanya tak dibiarkannya berkedip, hingga tak sadar air matanya telah mengalir dan seluruh tubuhnya gemetar. Dipeganglah tangan laki – laki itu, perlahan wanita itu memastikan apa yang mungkin salah atas pemikirannya.
“ Tidak !!! tidak mungkin, tidak. . . . !!! tidak mungkin itu Ayah. “ bisiknya dalam hati
Diperhatikan setiap jemari tangan dan raut muka laki – laki yang telah hancur berlumuran darah itu. Di raihnya sebuah amplop dari tangan kanan laki – laki itu. Amplop yang di pertahankan hingga akhir hayatnya. Perlahan dibukalah amplop itu. Benar saja, amplop itu memang sangat penting. Amplop memberitahuan bahwa Naya Febrita Riandra, dinyatakan LULUS dan Diterima di Perguruan Tinggi, Fakultas Kedokteran.
          “ Na . . . maku. Benarkah itu Ayah ??? Tidak ! tidak mungkin ! “
Kata dalam hati wanita itu seakan tak percaya bahwa benar laki – laki yang telah tewas dihapannya sekarang adalah Ayahnya. Perlahan tubuh wanita itu pun tak sanggup lagi menahan shock yang begitu dalam.
“ Ayah . . . Ayah . . . Ayahh . . . Ayah . . . !!! aaaaayyyaaahhhh . . . “
Mimpi dalam kenangan yang begitu pahit.
“ Mimpi itu lagi, , , mimpi yang sama. “ bisiknya dalam hati.
Cuaca hari ini memang tak mendukung. Hujan lebat, sangat mengganggu aktivitas.
Dari sudut perumahan terlihat Garasi rumah mulai terbuka. Sorot lampu mobil tampak menembus terjangan hujan yang hendak menghalangi pandangan mata. Perlahan mobil mewah itu berjalan menyusuri terjangan hujan yang begitu lebat. Hujan takkan pernah jadi alasan untuk berhenti beraktifitas, itulah kata – kata penyemangat bagi pria tampan berlesung pipit ini.
          “ Berangkat . . . “ sambil menginjak gas mobil dengan penuh semangat.
Dari arah belakang tampak perempuan setengah baya, berteriak kearah mobil itu.
          “ Reza . . . Reza . . .!!! Hati – hati nak, jangan ngebut – ngebut “
Laki – laki itu pun hanya membuka kaca mobil dan melambaikan tangannya.
“ Hmmp, , , benar – benar  anak ini, kalau sudah punya kemauan hujan lebat seperti ini tetep saja nekat keluar rumah. Ckckck “ gerutu wanita cantik setengah baya itu.
“ Benar – benar persis ayahnya. “ tambahnya tegas

--**--

Tenaga ekstra memang sangat dibutuhkan, apalagi saat jendela kamar apartement untuk pergantian sirkulasi udara bermasalah saat membukanya.  Begitulah apartement kuno dengan biaya sewa murah.
“ Hadehhh, kenapa susah banget dibuka? Perasaan baru kemarin direnovasi, apa Pak Husen lupa merenovasi? “ gerutu Naya
“ waaahhh !!! benar – benar tantangan di pagi hari !!! “
“ He - aa !!! kau menantangku ??? benar – benar tak mau terbuka ??? “ teriakannya pada jendela kamar yang hanya terdiam mendegar ocehannya
Sepertinya jendela itu benar – benar dalam masalah besar sekarang. Membuat masalah dengan Gadis yang mempunyai pendirian kuat dan paling tidak suka ditantang.
Otot – otot tangan dan kaki mulai mengumpulkan energy dalamnya, seakan kekuatan Goku mulai merasuki tubuhnya sekarang. Langkah kaki perlahan mundur beberapa langkah jauhnya dari jendela.
“ HHHIIIIIAAAAAAAAA . . . .  !!! “ Teriak Naya sambil berlari sekuat tenaga dan mendorong jendela.
Dalam kehidupan, setiap usaha, setiap perbuatan yang terlalu berlebihan dalam mengerjakannya, pastilah ada sesuatu yang akan membuatnya semakin berantakan.Itulah ketetapan yang memang benar adanya.
Braaakkkk, praannngggg  . . . .
“ Suara apa itu !!! “ , “ Suara brisik apa itu !!! “, “ Apa itu !!! “ spontan beberapa penghuni apartement Wonderlife kaget dan berkerumunan keluar kamar.
Diskusi pun berlangsung  . . . .
“ Sepertinya suara itu berasal dari apartement 201 “ tambah Pak Deni, penghuni apartement 200.
“ Iya, memang sepertinya dari arah sana, mari kita periksa. “ sahut Bu Mira
Dari luar apartement pun ikut berpendapat . . .
“ Heiii!!! apa kau sudah tidak waras ????” omel satpam apartement sambil menunjuk kearah apartement 201 tempat kejadian perkara
“ Wahh, benar – benar sudah tidak waras !!! “ tambahnya tegas setelah melihat pecahan – pecahan kaca di dekatnya.
“ Sebenarnya ada apa ini ??? sampai – sampai suara hujan pun terkalahkan. Huuhh,, sungguh mengagetkan !!” ceriwis Jiho sambil berlari menuju apartement 201.
Ting tong ting tong , , ,
          “ Apa kau tidak apa – apa didalam? “
          “ Sebenarnya apa yang terjadi ? “
          Tok tok tok, , ,
          Ting tong ting tong . . .
          Penghuni lain mulai panik, mereka tak henti – henti membunyikan bel apartement 201.
          “ haduhhh . . . bagaimana ini ??? “ Dari dalam kamar Naya tampak panik.
          “ Aish , , , sungguh memalukan . . .??? “ gerutunya sambil berjalan ke arah pintu.
          Krekk . . .
          Krekk . . .
          Perlahan pintu pun terbuka. Dengan muka penuh rasa malu pun akhirnya Naya keluar kamar. Tampak beberapa penghuni lain di apartement itu telah berkerumun di depan pintu 201.
          “ Apa kau baik – baik saja ? “
          “ ohh, iyaa . . .saya baik – baik saja bu. “ jawabnya lirih
          “ Apa yang terjadi ? Apa kau terluka ? suara apa tadi ? “ Jiho mulai mengintrogasi.
          “ Saya minta maaf, sunguh sangat menyesal atas kejadian pagi ini, sudah mengganggu aktivitas kalian. Maaf, tadi saya terlalu bersemangat saat membuka jendela kamar, jadi jendela pecah dan mengagetkan kalian semua. Benar – benar minta maaf.” Jelas Naya sambil menunjuk kearah jendela yang pecah tadi.
          “ Wah, kakak harus benar – benar punya kekuatan penuh. Sampai – sampai memecahkan 3 jendela sekaligus. “ sindir Niko, anak yang baru bersekolah TK itu dengan polosnya.
          “ ckckck, kapan penguhuni 201 tidak pernah membuat masalah. “ Sindir Lina ketus, penghuni yang paling disiplin dan benci keributan di apartement Wonderlife.
          “ Maaf, lain kali tidak akan seperti itu lagi. “ Naya tertunduk malu
          “ Bu dokter muda ini hanya sedang kelebihan tenaga pagi ini, makanya seperti itu ( tersenyum manis ) . “ Pak Deni mulai mencairkan suasana
          “ Syukurlah kalau memang baik – baik saja. Lain kali hati – hati “ tambah Bu Wita
          “ Iya . . . lain kali akan lebih hati – hati lagi, Bu. Maaf sekali lagi “ jawab Naya lirih
          “ Iya sudah, bubar . . . bubar . lanjutkan aktifitas kalian. “ pinta Pak Deni tegas
          Perlahan mereka berjalan meninggalkan kamar 201. Dengan perasaan sedikit malu, Nayapun segera kembali masuk ke kamarnya. Dia hanya menatapi 3 jendela yang telah dipecahkannya tadi. Nampak sisa – sisa pecahan kaca masih ada yang tersisa di bingkai jendela itu.
          “ Huuff . . . “ Naya mengeluh lirih
Hhhggggghhhh,,, hhhgggghhh . . . tulit tuliitt tulaliitt tulaliiitt . . . piitt pitt pitt . . .
          “ Profesor ??? “ Lirik Naya pada layar HPnya . . .
          “ Hallo . . . “
          “ Apa yang kau lakukan !!! “ bentak Profesor Daniel
          “ Apa kau sudah tidak waras ? masih mau menjadi seorang dokter, meninggalkan pasien – pasienmu dalam keadaan sekarat ??? “ Tambahnya tegas
          “ ( eiiiihhh ) . ya professor ! saya segera kerumah sakit. Maaf, ada beberapa masalah dirumah jadi sedikit terlambat ke rumah sakit. Benar – benar minta maaf. “ Naya mematikan telepon.
          “ Ya ampun. . . kenapa terlalu berantakan pagi ini. “ mengambil kunci mobil dan bergegas ke rumah sakit.
          Hujan yang tak henti – henti seakan mengiringi perjalanan Naya ke rumah sakit. Sesaat sebelum melewati pintu masuk apartement Naya pun memberhentikan mobil tuanya itu tepat di pos satpam.
          “ Pak Ham. . . saya minta tolong awasi tukang servis jendela yang tadi saya panggil untuk memperbaiki jendela apartement 201, mohon bantuannya. Terima kasih. “ ucap Naya ke Satpam yang telah berpuluh – puluh tahun kerja di apartement Wonderlife itu. Naya pun mengegas mobilnya dan segera menuju rumah sakit.
          “ Hei . . Heii !! berhenti . . .!!! “ teriak Pak Ham sambil melambai - lambai mobil yang melaju kencang itu
          “ Bocah ini !!! ternyata dia yang membuat keributan pagi – pagi !!! ckckck, benar – benar tidak ada sopan santunnya berbicara dengan orang tua. “ kesuh Pak Hamdan jengkel
__**__
          Pendaratan penerbangan dari Perancis tiba di Jakarta pukul 8 pagi. Cuaca yang tidak begitu baik membuat jadwal penerbangan dari Perancis ke Jakarta begitu terhambat. Suasana hati para penumpang setibanya di Jakarta nampaknya tidak begitu baik. Khususnya bagi orang – orang sibuk yang memang sedang dalam perjalanan bisnisnya. Terkecuali bagi sebagian orang yang memang tak begitu mempunyai banyak kesibukan.
          Beberapa orang Nampak sibuk mencari kerabat yang menjemput mereka.
Begitu pula wanita berambut panjang lurus yang berdiri di samping pintu keluar, memandangi rintik – rintik hujan dan sepertinya memang Sassy sedang menunggu seseorang menjemputnya.
Tak lama kemudian, mobil mewah berwarna silverpun berhenti tepat di depan wanita cantik itu.
          “ Sudah lama menunggu ??? “ Tanya Reza sambil menurunkan kaca mobilnya.
          “ hmmpp , , , bukankah ini terlalu lama ? “ sindir Sassy dengan senyum manisnya
          “ Oke, maafkan saya tuan putri, telah membiarkanmu menunggu lama. “ Reza pun turun dari mobilnya dan segera mendekati Sassy.
Sassy hanya tersenyum manis dan berkata “ hanya 10 menit saja, belum terlalu lama. Apa kau tega melihatku berdiri lebih lama dan membawa koper seperti ini? “ tambahnya dengan sindiran.
          “ Ohh . . . maaf, maaf . . . baiklah, ayo silahkan naik tuan putri. “
          Pinta Reza sambil membukakan pintu mobilnya untuk Sassy.
Bagasi mobil pun dibukanya. Reza meletakkan koper sassy dengan penuh hati – hati.
          “ Ok. Jalan . . . “ Reza mulai menginjak gas mobilnya.
          “ Perjalananmu pasti sungguh melelahkan. “ Reza memulai pembicaraan
          “ emmm . . . sungguh melelahkan. “ sambil memberi senyuman
          “ Bagaimana perjalananmu di Perancis ? bagaimana keadaan bibi disana ? Apa setelah kau berkunjung ke sana, keadaannya membaik ? “ Reza mulai serius
          “ Emm. . . ( Sassy tersenyum ), ibu hanya terlalu merindukanku sehingga sedikit terganggu kesehatannya. Tapi syukurlah, saat ku periksa tidak begitu serius jadi bisa melanjutkan aktifitasnya lagi setelah istirahat cukup. “
          “ Syukurlah kalau memang begitu. Tak usah khawatir mempunyai seorang anak Dokter “ Reza mulai memuji
          Cuaca mulai cerah, hujan yang begitu deras hanya tertinggal rintik – rintik hujan yang entah kapan berhentinya. Sepanjang jalan terlihat mobil – mobil mulai melaju dengan kecepatan tinggi.
Mengejar aktifitas mereka dengan jarang yang memperhatikan keselamatannya sendiri. Begitulah yang terjadi pada Naya, tanpa memperhatikan keadaan jalan , dia tetap mengendari mobilnya dengan kecepatan tinggi. Rumah sakit tempatnya bekerja memang sedikit agak jauh dari apartementnya.
          “ Profesor pasti marah besar, haduhhh . . . bagaimana ini. . .?? “ gerutu Naya sambil menyelip mobil – mobil yang berada di depannya.
Tak heran bahwa di perjalana ocehan – ocehan dari pengendara mobil yang lain menyerbu Naya satu persatu.
          “ Heii !!! apa kau sudah gila ?? menyetir seperti itu ! kau ingin mati ??? ohhh . . . benar – benar anak satu ini !!! “ teriak salah satu pengendara mobil di belakang Naya.
Ocehan – ocehan pun hanya sekedar lewat di telinga saja. Tak pedulikan apa kata orang – orang, Naya tetap mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Sampai pada kesempatan, mobil Reza tepat berada di depan mobil Naya. Reza menyetir mobil dengan santai dan sangat membuat Naya kesal. Tak tahan untuk segera menyalip mobil di depannya. Dari bahu kanan nampak genangan air begitu tinggi, akibat hujan deras pagi ini. Membuat pengendara kendaraan harus lebih hati – hati.
          “ Huuff . . . !! “ desus Naya kesuh
          “ Sunguh sangat menyesal melakukan hal ini !! maaf . . . “ tambahnya lirih
Naya membanting stir mobilnya ke kanan dan melaju dengan kecepatan tinggi menyalip mobil silver didepannya itu.
Spontan genangan air yang tenang itu, berhamburan dan mencuat ke arah mobil Reza. Dengan posisi jendela mobil yang terbuka, membuat Reza spontan kaget dengan guyuran genangan air yang tiba – tiba membasahi tubuh dan mobilnya.
Dari arah depan mobil Reza, Naya hanya membuka jendela mobilnya dan melambaikan tangannya beberapa kali sambil berteriak maaf dari dalam mobilnya.
Reza yang melihatnya pun Nampak kesal dan membuat emosinya memuncak.
          “ Apa kau gila !!! “ Teriaknya keras
          “ Benar – benar cari mati dia !!! kau tau berurusan dengan siapa ??? “ tambahnya tegas
          Reza mulai meningkatkan kecepatan mobilnya. Dengan penuh emosi, Reza menginjak gas mobilnya dengan kecepatan penuh.
          “ Za, sudahlah. Jangan hiraukan dia !!! “ Sassy mulai ketakutan
          “ Takkan ada asap, jika tak ada api !!! “ tegas Reza
          Kedua mobil itu melaju dengan kecepatan penuh, saling mengejar satu sama lain. Saling menyalip satu sama lain. Gerimis seakaan menjadi wasit pertandingan mereka.
          “ Aiiisshh !!! bocah ini. Bukannya tadi aku juga sudah minta maaf. Kenapa terus mengejarku, menyebalkan !!! “ gerutu Naya sambil melirik spion mobilnya
          “ Kau kira aku tidak bisa mengejarmu ?? salah ! jika memang berfikiran seperti itu !!!” Reza kesal
          “ Za, hentikan !!! tak kan menyelesaikan masalah kalau seperti ini! Nanti bagaimana kalau terjadi kecelakaan !!” Sentak Sassy pada sahabatnya itu.
          “ Tak bisa dibiarkan orang seperti itu !!! “
          Tetapi Nampak persekutuan di jalan itu tak begitu lama, lampu merah Nampak menghadang. Keberuntungan Naya nampaknya menyelamatkannya, 5 detik sebelum lampu merah Naya melaju dengan sangat cepat. Tetapi berbeda dengan Reza.
          “ ahhhggg !!! Sial !!! “ Reza geram
          “ huuhhh . . . “ Sassy mulai menghela nafasnya yang sempat tercekik
          “ B12N4Y4 !!! jangan harap kau selamat setelah ini !!! itu baru pemanasan !!! “ teriak Reza jengkel
          “ kau hampir saja membunuhku !!! “ sindir Sassy
          “ Maaf. Apa kau terluka? “
          “ Sudahlah lupakan. “
          “ Maaf. Memang sedikit emosi tadi. Lain kali tak kan membuatmu ketakutan seperti ini. “ Reza merasa menyesal
          “ Iya. Ya sudah kalau begitu. Antarkan ke rumah ku, aku terlalu lelah, Za. “
          “ hmm . . . iya. Baiklah. Kau Nampak begitu lelah. Baju juga sudah basah kuyup seperti ini. Aku benar – benar minta maaf. “
          “ emm . . . “ Sassy tersenyum
__**__
Biibb . . . Biibb . . .
Biibb . . . biibb . . .
Dilihatnya layar HPnya. Panggilan dari Dea. Sahabat sekaligus rekan kerja di rumah sakit yang juga seorang dokter.
“ emm . . . “
“ Hee . . . Kau sebenarnya di mana ??? kenapa belum juga sampai rumah sakit ? kau tau professor begitu marah hari ini ??? beliau tau kau yang seharusnya bertugas hari ini. Cepatlah ke rumah sakit. “
“ Iya, aku tau. Aku tau. Ada beberapa masalah yang harus aku tangani pagi ini jadi agak terlambat. Aku masih dalam perjalanan menuju rumah sakit, sebentar lagi sampai. Tolong gantikan aku terlebih dahulu untuk memeriksa pasien baru pagi ini. Aku segera sampai. “
“ Baiklah. Cepatlah kemari !!! “
“ Iya. “
Selang 5 menit, Naya pun tiba di Rumah Sakit. Perasaan Naya mulai resah, tau kesalahan apa yang telah dia lakukan. Diapun langsung menuju ruang inap pasien.
“ Pasien Reitha Putri Nadiandra, apa kau merasa baikan sekarang ? “ dengan nafas terengah – engah, Naya membaca catatan keluhan pasien yang telah di catat Dea.
“ emm . . . tenanglah terlebih dahulu dok, aku sudah merasa agak lebih baik sekarang. Sempat tadi sulit untuk bernafas. “ Pasien itu pun menjawab dengan senyuman
“ syukurlah, kau cepat di tangani. Sehingga tak berdampak lebih buruk dari ini. Maaf, tadi sempat ada beberapa masalah, sehingga sedikit terlambat memeriksamu. “
“ Sedikit terlambat katamu ??? apa ada masalah yang lebih penting untuk ditangani selain keselamatan pasienmu? “ Profesor Daniel menyelah
          “ Temui aku diruanganku !!! “ Tambahnya tegas
          “ Ya, Professor. “ Naya mempertegas jawabannya sambil berjalan mengikuti professor ke ruangannya.
          Tak banyak bertanya maupun banyak berbicara. Professor nampaknya sudah begitu hafal akan sifat Naya.
Professor Daniel, adalah teman ayah Naya. Teman sesama profesi dan juga teman baik sejak duduk di bangku SMA. Setelah kematian Ayahnya, professorlah yang mendidik Naya hingga menjadi seorang Dokter yang selalu dicita – citakan Ayahnya. Tak heran bahwa dia begitu keras mendidik Naya.
Dari tatapannya, professor Daniel hanya akan mengatakan beberapa patah kata. Dan memang benar, Professor hanya mengambil kertas kosong di tumpukan mejanya.
          “ Buat resume dignosa dari beberapa jenis penyakit, tulis 100 lembar. Besok pagi berikan padaku. Jika kejadian seperti ini terulang lagi, ku pastikan kau menulis pengunduran diri dari Rumah Sakit ini. “ Kata Professor Daniel sambil melemparkan kertasnya di depan Naya.
          “ Ya, Professor. Kupastikan 100 lembar ada di mejamu besok. “ Naya tertunduk malu
___***___
Di sisi lain tepatnya di Lobby Rumah Sakit Puri Permata, Rangga sedang bebincang – bincang dengan salah satu pasiennya.
          “ Haii, apa yang sedang kau lakukan disini ? “ tanya Dokter muda itu pada gadis kecil yang termenung di kursi rodanya
          “ Ohh, Dokter. Tak apa Dok. Hanya bosan selalu berada di kamar. “ gadis itu pun tersenyum.
          “ Benarkah ? baiklah. . . bagaimana kalau sekarang Dokter ajak kamu jalan – jalan sebentar. Sepertinya hujan sudah reda. “
          “ Emm . . . Benarkah Dok? Dokter mau mengajakku jalan – jalan ? “
          “ Hmm . . . “ Rangga tersenyum manis
“ Apa kamu tahu ? Puri Permata adalah salah satu Rumah sakit ternama di Negara kita. Bahkan sampai ke berbagai Negarapun mengenalnya. Disinilah tempat bertugasnya Dokter – dokter hebat dari semua Dokter di Indonesia. Tak salah bahwa pemilik Rumah Sakit ini pun haruslah Dokter ternama di beberapa Negara yaitu Yoseph Randi Reggar. “ Rangga mulai menceritakan kisah pada gadis kecil itu
“ Emm . . . Aku tahu Dok. Tapi apakah Dokter bisa menyembuhkan penyakitku ini ? begitu lelah Dok ? “ Gadis itu mulai pesimis
Diarahkannya kursi roda itu dan berjalan mengelilingi taman Rumah Sakit.
          “ Kamu lihatlah bunga – bunga yang tumbuh di Taman ini, begitu indah bukan ? mereka semua berusaha untuk tumbuh dengan baik, agar semua mata yang melihatnya terpesona melihatnya. Dari dia berbentuk benih, sampai bisa tumbuh tinggi seperti itu, walaupun hujan lebat, tiupan angin yang begitu kencang, panas terik matahari yang begitu menyengat kulit, tetapi dia bisa kuat untuk tumbuh dengan baik. Mereka berusaha bertahan menghadapi rintangan – rintangan yang dihadapinya. Begitupula dengan hidup kita. Kadang ada kalanya kita berada di bawah, ada kalanya juga kita berada di atas, hidup kadang digeluti dengan masalah, kesedihan, dan masih banyak lagi, tapi janganlah kita jadikan itu untuk kita pesimis, tetapi jadikan itu untuk kekuatan kita agar bisa menjadi apa yang kita inginkan dan tentunya bisa bermanfaat untuk orang lain. “
          “ Emm . . . ( tersenyum ) “
          “ Sudah mengerti sekarang ? “
          “ Iya Dok, aku tidak akan menyerah pada penyakitku ini. Aku harus yakin bahwa aku bisa sembuh, aku bisa seperti anak – anak yang lainnya. Tuhan selalu ada untukku, begitupula banyak Dokter disini yang membantu untuk kesembuhanku. “
          “ Nah, itu baru bagus. “ sambil mengusap – usap kepada gadis kecil itu
          “ ohh iya, ngomong – ngomong siapa namamu ? “ Tambah Rangga
          “ Nazwa, Dok. Nama Dokter siapa ? Dokter umur berapa ? sepertinya masih begitu muda ? “
          “ hahaha . . . itu pujiankah? Atau sindiran? “
          “ hmmp, pujian Dok. “
          “ Ohh. . . Dokter Rangga Pramesta Reggar “ tambah Nazwa sambil melirik Name tag Rangga
          “ Reggar ??? bukankah Nama Pemilik rumah sakit ini juga Reggar ? hmmp, benar . . . YOSEPH RANDI REGGAR. “ Nazwa mulai berpikir kritis
          “ Hmm . . . ( tersenyum ). Benar, kami berdua memang ada kesamaan nama. “ jawab Rangga
          “ Wah, berarti Dokter adalah keluarga pemilik rumah sakit ini ? atau mungkin Dokter adalah anak dari pemilik rumah sakit ini ? “ Tebak Nazwa
          “ Apa kau benar – benar ingin tau ? baiklah kalau kau memang benar – benar ingin tau, mari kita kembali ke kamar dulu. “ Rangga mulai mengalihkan pembicaraan.
          “ Ahh, Dokter. Kan belum puas jalan – jalannya. “ Nazwa mulai kesal
          “ Heiihh, bukankah kau ingin segera sembuh ? bukankah sebentar lagi ada pemeriksaan pasien ? “
          “ Emm . . . baiklah. Kita kembali saja. “ tegas Nazwa.

---**---
         BERSAMBUNG . . .
NANTIKAN KELANJUTAN KISAHNYA . . . ^^