Senin, 28 Januari 2013

Enam Periode dalam Tahapan Sensorimotor Piaget



Tahap sensorimotor Piaget : umur 0 – 2 tahun.
(Ciri pokok perkembangannya anak mengalami dunianya melalui gerak dan inderanya serta mempelajari permanensi obyek)
Tahap paling awal perkembangan kognitif terjadi pada waktu bayi lahir sampai sekitar berumur 2 tahun. Tahap ini disebut tahap sensorimotor oleh Piaget. Pada tahap sensorimotor, intelegensi anak lebih didasarkan pada tindakan inderawi anak terhadap lingkungannya, seperti melihat, meraba, menjamak, mendengar, membau (mencium) dan lain-lain. Pada tahap sensorimotor, gagasan anak mengenai suatu benda berkembang dari periode “belum mempunyai gagasan” menjadi “ sudah mempunyai gagasan”. Gagasan mengenai benda sangat berkaitan dengan konsep anak tentang ruang dan waktu yang juga belum terakomodasi dengan baik. Struktur ruang dan waktu belum jelas dan masih terpotong-potong, belum dapat disistematisir dan diurutkan dengan logis.
Menurut Piaget, mekanisme perkembangan sensorimotor ini menggunakan proses asimilasi dan akomodasi. Tahap-tahap perkembangan kognitif anak dikembangkan dengan perlahan-lahan melalui proses asimilasi dan akomodasi terhadap skema-skema anak karena adanya masukan, rangsangan, atau kontak dengan pengalaman dan situasi yang baru.
Piaget membagi tahap sensorimotor dalam enam periode, yaitu:
· Periode 1 : Refleks (umur 0 – 1 bulan)
Periode paling awal tahap sensorimotor adalah periode refleks. Ini berkembang sejak bayi lahir sampai sekitar berumur 1 bulan. Pada periode ini, tingkah laku bayi lebih banyak bersifat refleks, spontan, tidak disengaja, dan tidak terbedakan. Tindakan seorang bayi didasarkan pada adanya rangsangan dari luar yang ditanggapi secara refleks.
· Periode 2 : Kebiasaan (umur 1 – 4 bulan)
Pada periode perkembangan ini, bayi mulai membentuk kebiasan-kebiasaan awal. Kebiasaan dibuat dengan mencoba-coba dan mengulang-ngulang suatu tindakan. Refleks-refleks yang dibuat diasimilasikan dengan skema yang telah dimiliki dan menjadi semacam kebiasaan, terlebih dari refleks tersebut menghasilkan sesuatu. Pada periode ini, seorang bayi mulai membedakan benda-benda di dekatnya. Ia mulai mengadakan diferensiasi akan macam-macam benda yang dipegangnya. Pada periode ini pula, koordinasi tindakan bayi mulai berkembang dengan penggunaan mata dan telinga. Bayi mulai mengikuti benda yang bergerak dengan matanya. Ia juga mulai menggerakkan kepala ke sumber suara yang ia dengar. Suara dan penglihatan bekerja bersama. Ini merupakan suatu tahap penting untuk menumbuhkan  konsep benda.
· Periode 3 : Reproduksi kejadian yang menarik (umur 4 – 8 bulan)
Pada periode ini, seorang bayi mulai menjamah dan memanipulasi objek apapun yang ada di sekitarnya (Piaget dan Inhelder 1969). Tingkah laku bayi semakin berorientasi pada objek dan kejadian di luar tubuhnya sendiri. Ia menunjukkan koordinasi antara penglihatan dan rasa jamah (perabaan). Pada periode ini, seorang bayi juga menciptakan kembali kejadian-kejadian yang menarik baginya. Ia mencoba menghadirkan dan mengulang kembali peristiwa yang menyenangkan diri (reaksi sirkuler sekunder). Piaget mengamati bahwa bila seorang anak dihadapkan pada sebuah benda yang dikenal, seringkali hanya menunjukkan reaksi singkat dan tidak mau memperhatikan agak lama. Oleh Piaget, ini diartikan sebagai suatu “pengiyaan” akan arti benda itu seakan ia mengetahuinya.
· Periode 4 : Koordinasi Skemata (umur 8 – 12 bulan)
Pada periode ini, seorang bayi mulai membedakan antara sarana dan hasil tindakannya. Ia sudah mulai menggunakan sarana untuk mencapai suatu hasil. Sarana-sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan atau hasil diperoleh dari koordinasi skema-skema yang telah ia ketahui. Bayi mulai mempunyai kemampuan untuk menyatukan tingkah laku yang sebelumnya telah diperoleh untuk mencapai tujuan tertentu. Pada periode ini, seorang bayi mulai membentuk konsep tentang tetapnya (permanensi) suatu benda. Dari kenyataan bahwa dari seorang bayi dapat mencari benda yang tersembunyi, tampak bahwa ini mulai mempunyaikonsep tentang ruang.
· Periode 5 : Eksperimen (umur 12 – 18 bulan)
Unsur pokok pada periode ini adalah mulainya anak mengembangkan cara-cara baru untuk mencapai tujuan dengan cara mencoba-coba (eksperimen) bila dihadapkan pada suatu persoalan yang tidak dipecahkan dengan skema yang ada, anak akan mulai mecoba-coba dengan Trial and Error untuk menemukan cara yang baru guna memecahkan persoalan tersebut atau dengan kata lain ia mencoba mengembangkan skema yang baru. Pada periode ini, anak lebih mengamati benda-benda disekitarnya dan mengamati bagaimana benda-benda di sekitarnya bertingkah laku dalam situasi yang baru. Menurut Piaget, tingkah anak ini menjadi intelegensi sewaktu ia menemukan kemampuan untuk memecahkan persoalan yang baru. Pada periode ini pula, konsep anak akan benda mulai maju dan lengkap. Tentang keruangan anak mulai mempertimbangkan organisasi perpindahan benda-benda  secara menyeluruh bila benda-benda itu dapat dilihat secara serentak.
· Periode Representasi (umur 18 – 24 bulan)
Periode ini adalah periode terakhir pada tahap intelegensi sensorimotor. Seorang anak sudah mulai dapat menemukan cara-cara baru yang tidak hanya berdasarkan rabaan fisis dan eksternal, tetapi juga dengan koordinasi internal dalam gambarannya. Pada periode ini, anak berpindah dari periode intelegensi sensori motor ke intelegensi representatif. Secara mental, seorang anak mulai dapat menggambarkan suatu benda dan kejadian, dan dapat menyelesaikan suatu persoalan dengan gambaran tersebut. Konsep benda pada tahap ini sudah maju, representasi ini membiarkan anak untuk mencari dan menemukan objek-objek yang tersembunyi. Sedangkan dalam konsep keruangan, anak mulai sadar akan gerakan suatu benda sehingga dapat mencarinya secara masuk akal bila benda itu tidak kelihatan lagi.
Karakteristik anak  yang berada pada tahap ini adalah sebagai berikut:
a. Berfikir melalui perbuatan (gerak),
b. Perkembangan fisik yang dapat diamati adalah gerak-gerak refleks sampai ia dapat berjalan dan berbicara,
c. Belajar mengkoordinasi akal dan geraknya,
d. Cenderung intuitif egosentris, tidak rasional dan tidak logis.
Coba bayangkan, sejak umur 0-2 tahun saja anak sudah ’sepintar’ itu. Bagaimana jika Ia diberikan stimulasi yang sangat baik dari orang tuanya (dan juga orang-orang disekitarnya) hingga ia berusia lebih besar lagi?
Mari kembangkan aspek kognitif anak! :)

TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET

Piaget mengemukakan empat periode kognitif yang berkembang pada manusia:
  1. Periode I: Tahap Sensorimotor (0-2 tahun)
Bayi mengorganisasikan skema tindakan fisik mereka seperti menghisap, menggenggam, dan memukul untuk menghadapi dunia yang dihadapi di depannya.
v  Tahap pertama ini memiliki karakteristik ketiadaan bahasa
v  Interaksi dengan lingkungan bersifat sensorimotor dan mempermasalahkan keadaan disini dan sekarang.
v  Anak-anak pada tahap ini bersifat egosentris, segala sesuatu dilihat berdasarkan kerangka referensi dirinya sendiri, dan dunia psikologis mereka adalah satu-satunya dunia yang ada.
v  Pada akhir tahap ini, anak mengembangkan konsep object permanence.
  1. Periode II:Tahap Praoperasional (2-7 tahun)
Anak-anak belajar berfikir menggunakan simbol-simbol, dan pencitraan batiniah. namun pikiran mereka masih tidak sistematis dan tidak logis. pikiran di titik ini sangat berbeda dengan pikiran orang dewasa.
Tahap praoperasional dapat dibagi dalam dua subtahap : subtahap fungsi simbolis dan subtahap pemikiran intuitif.
Subtahap Fungsi Simbolis (symbolic function subtage)
v  Subtahap Fungsi Simbolis (symbolic function subtage) ialah subtahap pertama pemikiran praoperasional yang terjadi kira-kira pada usia 2 hingga 4 tahun. Pada subtahap ini anak-anak mengembangkan kemampuan untuk membayangkan secara mental suatu objek yang tidak ada. Kemampuan untuk berfikir secara simbolis semacam itu disebut “fungsi simbolik” dan kemampuan itu mengambangkan secara cepat dunia mental anak. Anak-anak kecil menggunakan disain coret-coret untuk menggambar manusia, rumah, mobil, awan, dan lain-lain.
  • Egosentrisme (egocentrism)
Egosentrisme adalah suatu ketidak mampuan untuk membedakan antara perspektif seornag dengan perspektif orang lain.
  • Animisme (animism)
Animisme adalah keyakinan bahwa objek-objek yang tidak bergerak memiliki kualitas “semacam kehidupan” dan dapat bertindak. Anak kecil dapat memperlihatkan animisme dengan mengatakan, “pohon itu mendorong daian-kejadunnya dan daunnya jatuh” atau “trotoar itu membuatku gila; trotoar itu membuatku membuatku jatuh”. Anak kecil yang menggunakan keyakinan animism sulit membedakan kejadian-kejadian yang tepat bagi penggunaan perspektif manusia dan bukan manusia. Namun, sebagian ahli perkembangan percaya bahwa animism merupakan pengetahuan dan pemahaman yang tidak lengkap, bukan suatu konsepsi umum tentang dunia (Dolgin & Behrend, 1984).
 Subtahap Pemikiran Intuitif (intuitive thought subtage)
Subtahap Pemikiran Intuitif adalah subtahap kedua pemikiran praoperasional yang terjadi kira-kira antara usia 4 dan 7 tahun. Pada subtahap ini anak-anak mulai menggunakan penalaran primitive dan ingin tahu jawaban atas semua bentuk pertayaan. Piaget menyebut periode waktu ini sebagai “intuitif” karena anak-anak usia muda tampaknya begitu yakin tentang pengetahuan dan pemahaman mereka, tetapi belum begitu sadar bagaimana mereka tahu apa yang mereka ketahui itu. Maksudnya mereka mengetahui sesuatu tetapi mengetahuinya tanpa menggunakan pemikiran rasional. suatu contoh kemampuan penalaran anak-anak kecil ialah kesulitan menaruh benda-benda ke dalam kategori- kategori yang tepat. Misalnya ketika dihadapkan pada sekumpulan objek acak yang dapat dikelompokkan bersama atas dasar dua atau lebih sifat, anak-anak praoperasional jarang dapat menggunakan sifat ini secara konsisten untuk menyortir objek kedalam kelompok-kelompok yang tepat.
  • Kegagalan pada tugas konservasi cairan merupakan tanda bahwa anak-anak berada pada tahap praoperasional perkembangan kognitif, sedangkan lulus tes ini merupakan tanda bahwa mereka berada pada tahap operasional konkret. Di dalam pandangan Piaget anak-anak praoperasional gagal menunjukkan tidak hanya konservasi cairan tetapi juga konservasi jumlah, volume, bahan, panjang, dan bidang.
  1. Periode III:Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun)
Anak-anak mengembangkan kemampuan berfikir sistematis, namun hanya ketika mereka dapat mengacu kepada objek-objek atau aktivitas konkret.
v  Tahap ini anak mengembangkan kemampuan untuk    konservasi
Konservasi adalah memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda tersebut. Sebagai contoh, bila anak diberi cangkir yang seukuran dan isinya sama banyak, mereka akan tahu bila air dituangkan ke gelas lain yang ukurannya berbeda, air di gelas itu akan tetap sama banyak dengan isi cangkir lain. Anak-anak umumnya mencapai konservasi benda cair kira-kira pada usia 7 tahun. Ketika mereka bertindak demikian, mereka sedang memasuki tahapan operasi berfikir konkret/ operasional konkret. Pada dasarnya anak-anak mencapai pengobservasian dengan menggunakan tiga argumen.
a)      Anak munkin berkata, “kita tidak menambah atau mengurangi apapun, jadi mestinya jumlah cairan ini tetap sama.” Ini adalah argument identitas.
b)      Anak mungkin berkata, “gelas ini memang lebih tinggi dan yang lain lebar, meskipun begitu jumlah cairannya tetap sama.” Ini disebut argumen kompensatif.
c)      Anak mungkin berkata, “meraka masih sama karena kita bisa menuang kembali cairan itu ke tempatnya yang semuala” ini disebut argument inverse (Piaget dan Inhelder, 1966, h.98).
v  Kemampuan mengelompokkan secara memadai.
Kemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk gagasan bahwa serangkaian benda-benda dapat menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian tersebut).
v  Melakukan pengurutan (dari yang kecil sampai yang besar dan sebaliknya).
Kemampuan untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya. Contohnya, bila diberi benda berbeda ukuran, mereka dapat mengurutkannya dari benda yang paling besar ke yang paling kecil.
v  Proses pemikiran diarahkan kepada kejadian riil yang diamati oleh anak.
 Anak dapat melakukan operasi problem yang agak komplek selama problem itu konkret dan tidak abstrak.
v  Penghilangan sifat Egosentrisme
Kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain (bahkan saat orang tersebut berpikir dengan cara yang salah). Sebagai contoh, tunjukkan komik yang memperlihatkan Siti menyimpan boneka di dalam kotak, lalu meninggalkan ruangan, kemudian Ujang memindahkan boneka itu ke dalam laci, setelah itu baru Siti kembali ke ruangan. Anak dalam tahap operasi konkrit akan mengatakan bahwa Siti akan tetap menganggap boneka itu ada di dalam kotak, walaupun anak itu tahu bahwa boneka itu sudah dipindahkan ke dalam laci oleh ujang.
  1. Periode IV:Tahap Operasional Formal (11- Dewasa tahun)
Orang muda mengembangkan kemampuan untuk berfikir sistematis menurut rancangan yang murni abstrak dan hipotesis.
v  Pada tahap ini anak-anak sudah dapat menghadapi situasi hipotetikal dan proses berpikir mereka tidak lagi tergantung pada hal-hal yang langsung dan riil. Pemikiran anak sudah semakin logis dan canggih, sehingga mereka dapat belajar menangani problem-problem yang ada.


DAJJAL SALAH SATU TANDA KIAMAT


Pengertian Dajjal
Secara bahasa:
Disebutkan oleh Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu dalam kitab beliau At-Tadzkirah bahwa lafadz Dajjal dipakai untuk sepuluh makna. Di antaranya: Kadzdzab (tukang dusta), Mumawwih (yang menipu manusia). Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu mengatakan: “Dikatakan demikian karena dia adalah manusia yang paling besar penipuannya.”
Dalam istilah syar’i:
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu mengatakan: “Seorang laki-laki pendusta (penipu) yang keluar di akhir zaman mengaku sebagai Rabb.” (Syarah Lum’atul I’tiqad)


Peringatan akan Keluarnya Dajjal
Para nabi telah memperingatkan akan keluarnya Dajjal. Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri di hadapan manusia, menyanjung Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sanjungan yang merupakan hak-Nya, kemudian menyebut Dajjal dan berkata: “Aku memperingatkan kalian darinya.
Tidaklah ada seorang nabi kecuali pasti akan memperingatkan kaumnya tentang Dajjal. Nuh ‘alaihissalam telah memperingatkan kaumnya. Akan tetapi aku akan sampaikan kepada kalian satu ucapan yang belum disampaikan para nabi kepada kaumnya: Ketahuilah dia itu buta sebelah matanya, adapun Allah Subhanahu wa Ta’ala tidaklah demikian.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, 2930/169)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Maukah aku sampaikan kepada kalian tentang Dajjal yang telah disampaikan oleh para nabi kepada kaumnya? Dia buta sebelah matanya, membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Yang dia katakan surga pada hakikatnya adalah neraka. Aku peringatkan kepada kalian sebagaimana Nabi Nuh ‘alaihissalam memperingatkan kaumnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2936)
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Tidak ada seorang nabi pun kecuali memperingatkan umatnya dari Dajjal. Buta satu matanya, pendusta. Ketahuilah dia buta. Adapun Rabb kalian tidaklah demikian. Tertulis di antara dua mata Dajjal: ك ف ر -yakni kafir.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2933)
Dalam riwayat lain:
“Bisa dibaca oleh semua mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak.” (HR. Muslim 2934/105)


Kejadian-Kejadian Sebelum Keluarnya Dajjal
Banyak kejadian telah dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelang keluarnya Dajjal. Di antara kejadian-kejadian tersebut:
1. Banyaknya yang tewas ketika kaum muslimin melawan Romawi
Diriwayatkan dari Yusai bin Jabir: Bertiup angin di Kufah, datanglah seorang pria yang ucapannya hanyalah: “Ya Abdullah bin Mas’ud, kiamat telah datang.” Maka beliau duduk dan bersandar kemudian berkata: “Sesungguhnya kiamat tak akan terjadi hingga tidak dibagikan lagi warisan dan tidak bergembira dengan ghanimah.” Beliau berisyarat dengan tangannya ke arah Syam seraya berujar: “Akan ada musuh yang berkumpul untuk menyerang kaum muslimin maka kaum muslimin pun berkumpul untuk melawan mereka.” Aku katakan: “Romawi yang anda maksud?” Beliau menjawab: “Ya. Ketika itu akan terjadi peperangan yang dahsyat.”
Majulah kaum muslimin siap untuk mati (membela agama), tak akan kembali kecuali dalam keadaan menang. Bertempurlah kedua pasukan tersebut hingga terhalangi waktu malam. Maka kembalilah dua kelompok tersebut tanpa ada pemenang dan pasukan yang siap mati telah tiada. Kemudian maju sekelompok kaum muslimin yang siap untuk mati, tidak pulang kecuali dalam keadaan menang. Mereka bertempur hingga sore kemudian kembalilah dua kelompok tersebut tanpa ada pemenang dan pasukan yang siap mati pun habis.
Di hari keempat majulah sisa pasukan kaum muslimin. Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kemenangan kepada mereka. Mereka membunuh musuh dalam jumlah yang tak pernah terlihat sebelumnya. Hingga ada seekor burung yang terbang ke arah mereka mati sebelum bisa melintasi semuanya.
Ketika itu ada orang-orang yang mencari keluarga bapaknya hanya mendapatkan seorang saja padahal sebelumnya mereka berjumlah seratus orang. (Kalau begini keadaannya) dengan ghanimah seperti apa dia akan gembira? Atau warisan seperti apa dibagikan? Ketika dalam keadaan demikian, mereka mendengar sesuatu yang lebih besar dari itu. Datang seseorang yang berteriak (bahwa) Dajjal telah mendatangi keluarga mereka. Maka mereka pun membuang ghanimah dari tangan-tangan mereka, dan mengirim sepuluh pasukan berkuda sebagai mata-mata.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: ‘Sungguh aku tahu nama-nama mereka dan nama-nama ayah mereka serta warna kuda-kuda mereka. Mereka adalah pasukan berkuda yang terbaik di muka bumi ketika itu atau di antara pasukan berkuda yang terbaik di muka bumi ketika itu’.” (HR. Muslim no. 2899)
2. Banyaknya kemenangan diraih kaum muslimin
Dari Nafi’ bin ‘Utbah radhiyallahu ‘anhu: Kami bersama Rasulullah dalam satu peperangan. Datang kepada Nabi satu kaum dari Maghrib memakai pakaian dari wol (bulu domba). Mereka bertemu Rasulullah di sebuah bukit dalam keadaan berdiri sedangkan Rasulullah duduk. Batinku berkata: ‘Datangilah mereka dan berdirilah antara mereka dengan Rasulullah agar jangan sampai mereka menculik Rasulullah’. Kemudian aku berkata (dalam hati-Red): ‘Mungkin beliau ingin berbicara khusus bersama mereka.’ Aku pun mendatangi mereka dan duduk di antara Rasulullah dan mereka. Aku hafal dari beliau empat kalimat, aku hitung dengan jariku. Beliau berkata: ‘Kalian akan berperang melawan jazirah Arab dan Allah berikan kemenangan kepada kalian. Kemudian memerangi Persia dan kalian pun menang. Kalian memerangi Romawi kalian pun diberikan kemenangan oleh Allah. Dan kemudian kalian berperang melawan Dajjal, Allah juga memberikan kemenangan untuk kalian.” (HR. Muslim no. 2900)
3. Kaum Muslimin menguasai Konstantinopel (Istanbul)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga orang Romawi datang di A’maq atau Dabiq (dua tempat di Syam). Keluarlah pasukan dari Madinah untuk menghadapi mereka. Mereka adalah di antara penduduk bumi yang terbaik ketika itu. Ketika mereka telah berhadapan, orang Romawi berkata: ‘Biarkanlah kami memerangi orang-orang yang telah ditawan dari kaum kami.’ Kaum muslimin berkata: ‘Tidak, kami tak akan membiarkan kalian memerangi saudara kami.’ Akhirnya mereka pun bertempur.
Larilah sepertiga pasukan yang Allah tak akan memberi taubat kepada mereka, sepertiga pasukan muslimin terbunuh dan mereka adalah syuhada yang paling afdhal di sisi Allah, sepertiga pasukan lagi yang tersisa mendapat kemenangan dan mereka tak akan terkena fitnah (ujian) selamanya. Mereka menguasai Konsthantiniyah (Konstantinopel, dahulu merupakan ibukota Romawi Timur-Red). Ketika mereka tengah membagi rampasan perang dan telah menggantungkan pedang mereka di pohon zaitun, berteriaklah setan: ‘Masihid (Dajjal) telah mendatangi keluarga kalian.’ Mereka pun keluar, padahal itu adalah berita batil. Ketika mereka sampai di Syam, keluarlah Dajja…” (HR. Muslim no. 2897)
4. Dajjal keluar ketika telah sedikitnya orang Arab
Dari Ummu Syarik radhiyallahu ‘anha, beliau mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata : “Sungguh manusia akan melarikan diri dari Dajjal ke gunung-gunung.” Ummu Syarik berkata: “Ya Rasulullah, di mana orang-orang Arab ketika itu?” Beliau menjawab: “Mereka sedikit.” (HR. Muslim no. 2945)
5. Sebelum keluarnya Dajjal, manusia tertimpa tiga paceklik
Sebelum keluarnya Dajjal, manusia tertimpa tiga paceklik yang dahsyat sehingga mereka mengalami kelaparan. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan langit di tahun pertama untuk menahan sepertiga hujan, memerintahkan bumi untuk menahan sepertiga tumbuhannya. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan langit di tahun kedua untuk menahan dua pertiga hujannya dan memerintahkan tanah untuk menahan dua pertiga tanamannya.
Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan langit di tahun ketiga menahan semua hujannya, tak ada yang turun satu tetespun dan memerintahkan tanah untuk menahan semua tumbuh-tumbuhan. (Sebagaimana dalam hadits Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu dan Asma` bintu Yazid Al-Anshariyah radhiyallahu ‘anha. Lihat kitab Qishshatu Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa wa Qatlihi Iyyahu karya Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu)

Sebab Keluarnya Dajjal
Sebabnya adalah karena satu amarah. Ummul Mukminin Hafshah bintu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata kepada Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma: “Tidakkah kau tahu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: ”Dia keluar hanyalah karena satu amarah yang ia rasakan.” (HR. Muslim no. 2932)
Tempat keluarnya Dajjal
Diriwayatkan dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyebutkan perkara Dajjal pada satu hari. Beliau merendahkan dan kadang mengeraskan suaranya hingga kami menyangka dia ada di pojok kebun korma. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Selain Dajjal lebih aku takutkan (menimpa) kalian. Karena jika Dajjal keluar dan aku masih ada di antara kalian niscaya aku akan menjadi pelindung kalian. Jika dia keluar ketika aku telah tiada maka setiap muslim akan menjadi pembela dirinya sendiri. Allah yang akan menjaminku membela setiap muslim. Dia adalah seorang pemuda yang sangat keriting, matanya tidak ada cahayanya, aku mengira dia mirip dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan. Barangsiapa di antara kalian mendapatinya bacalah awal surat Al-Kahfi. Dia akan keluar dari jalan antara Syam dan Irak, berjalan ke kiri dan ke kanan. Wahai hamba-hamba Allah, istiqamahlah.” (HR. Muslim no. 2937)
Dajjal adalah Cobaan yang Terbesar
Dajjal merupakan cobaan paling besar yang menimpa manusia di dunia. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada makhluk di muka bumi ini sejak Allah menciptakan Adam sampai hari kiamat yang fitnahnya lebih besar daripada Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Tidak ada antara penciptaan Adam dan hari kiamat makhluk yang lebih besar dari Dajjal (dalam satu riwayat: fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal).” (HR. Muslim no. 2946)
Negeri yang Tidak Dimasuki Dajjal
Tidak ada satu negeri pun di bumi ini kecuali akan didatangi dan dikuasai Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Tidak ada satu negeri pun kecuali akan didatangi (dikuasai) Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Tidak ada satu celah pun di negeri tersebut kecuali ada malaikat yang menjaganya. Kemudian Dajjal datang ke suatu daerah -di luar Madinah- yang tanahnya bergaram. Bergoyanglah Madinah tiga kali, Allah keluarkan dengan sebabnya semua orang kafir dan munafiq dari Madinah.” (HR. Muslim no. 2943)
Di antara negeri yang tidak didatangi (tidak dikuasai) Dajjal adalah Baitul Maqdis dan bukit Tursina. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Dia akan tinggal selama 40 hari mendatangi semua tempat kecuali empat masjid: Masjidil Haram, Masjid Madinah, Bukit Tursina (Palestina), dan Masjidil Aqsha (Palestina).” (HR. Ahmad dan lainnya. Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata sanadnya shahih. Lihat Qishshatu Al-Masihid Dajjal wa Nuzul ‘Isa)
Lama Tinggalnya Dajjal di Bumi
Dalam hadits An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu disebutkan: “…Kami berkata: ‘Ya Rasulullah, berapa lama Dajjal tinggal di bumi?’ Rasulullah berkata: ‘40 hari. Satu harinya seperti satu tahun, kemudian seperti sebulan, kemudian seperti sepekan, kemudian hari-hari lainnya seperti hari kalian sekarang…’.” (HR. Muslim no. 2937)
Yang membunuh Dajjal
Setelah Dajjal tinggal di bumi 40 hari, Allah Subhanahu wa Ta’ala pun menurunkan Nabi ‘Isa ‘alaihissalam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Dajjal keluar di antara umatku selama 40 hari, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Isa bin Maryam ‘alaihissalam yang mirip dengan ‘Urwah bin Mas’ud. ‘Isa ‘alaihissalam mencarinya dan membunuhnya….” (HR. Muslim no. 2940)
Dalam riwayat lain:
“Dajjal dikejar oleh Nabi ‘Isa ‘alaihissalam hingga mendapatkannya di Bab Ludd (satu negeri dekat Baitul Maqdis –Palestina, red.). Beliau pun membunuhnya.” (HR. Muslim no. 2937)
Dalam hadits lain:
“Ketika musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala (yakni Dajjal, -pen.) melihat Nabi ‘Isa ‘alaihissalam, melelehlah (tubuhnya) sebagaimana garam meleleh di air. Seandainya dibiarkan niscaya akan meleleh hingga binasa, akan tetapi Allah membunuhnya melalui tangan ‘Isa ‘alaihissalam, memperlihatkan darahnya kepada mereka di tombak Nabi ‘Isa ‘alaihissalam.” (HR. Muslim 2897)
Inilah sekelumit permasalahan Dajjal yang perlu kita ketahui dan imani. Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjaga kita dari fitnah Dajjal dan menambah keimanan kita.

TANDA-TANDA KIAMAT

Pendahuluan
Setiap orang mu`min dituntut mempercayai dan meyakini akan adanya hari kiamat, hari dimana bumi digoncangkan dan gunung di hancur luluhkan sehancur-hancurnya.  Kemudian amal setiap manusia akan ditimbang dan mendapatkan balasan atas apa yang telah dilerjakannya.  
Pada kesempatan ini pemakalah mengutip hadis Sahih Muslim, kitab Al-Fitan hadis ke- 2901 :
عن حذيفة بن اسيد الغفاري قال اطلع النبي ص م علينا و نحن نتذاكر فقال ما تذاكرون قالوا نذكر الساعة قال انها لن تقول حتى ترون قبلها عشر ايا ت فذكر الدخان والدجال والدبةوطلوع الشمس من مغربها ونزل عيس بن مريم ص م و ماجوج و ثلا ثة خسوف خسوف باالمشرق وخسوف با لمغرب و خسوف بجزيرة العرب واحر ذالك نار تخرخ من اليمن تطرد الناس الى محشروهم
Artinya: “dari Hudzaifah bin Asud Al Ghifari ra menceritakan Rasulullah Saw pernah memergoki kami,  ketika kami sedang, memikirkan hari kiamat, lalu beliau bertanya apa yang sedang kalian pikirkan? Kami pun menjawab kami sedang memikirkan hari kiamat! beliau bersabda  sesungguhnyha kiamat itu tidak akan terjadi sebelum kalian menyaksikan tanda-tanda sebelumnya, kemudian beliau menyebutkan, kabut. dajjal, binatang melata, terbitnya matahari dari barat. turunnya isa bin maryam, ya’juj dan ma’juj, serta tiga erhana terjadi di timur, satu gerhana lagi dibarat, dan lainnya dijazirah arab, dan akhir dari pada itu adalah api yang keluar dari yaman yang menggiring manusia kemahsyar.

Pembahasan
Begitu banyak hadist nabi saw yang memberitakan tanda-tanda hari kiamat, salah satunya adalah hadist diatas yang diriwayatkan dari hudzaifah bin assid al ghifary dalam hadist ini berceritakan sepuluh tanda kiamat, yaitu :
  1. keluarnya kabut tebal
Dalam masalah ini ada beberapa pendapat tentang keluarnya kabut tebal. Pendapat ibnu abbas dan orang-orang yang sependapat dengannya baik dari shabat maupun tabiin termasuk al hasan al bashry dan ikrimah berpendapat bahwa kabut itu adalah termasuk tanda-tanda yang ditunggu dia tidak akan pernah luput dan berlalu, karena dia termasuk tanda datangnya hari kiamat.
Sedangkan sahabat ibn mas’ud mempunyai pendapat lain bahwa kabut itu telah berlalu yaitu kabut negeri romawi, pecahnya bulan, bathsyah ( hantaman ) dan lizam ( H R bukhori )
Pendapat Abdurrahman a’raj beliau menafsirkan firman allah berbunyi “ maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, mengatakan bahwa itu ialah hari pembebasan kota mekkah[1].
  1. Dajjal
kata dajjal adalah shigah mubalaghah yang berarti “ pembohong”  atau “pendusta” kata ini diambil dari kata ad dajlu yang berarti “menutup” pembohong ini dinamakan dajjal. Karena dia mampu menutup kebenaran dengan kebathilan, atau juga berarti “ pemalsu” yang mana dajjal juga mengelabui manusia ( membuat kepalsuan padanya ).
Adapun criteria atau cirri-ciri dajjal adalah bertubuh besar, berkulit merah, berambut keriting dan bermata celek seakan-akan matanya sebiji buah anggur, kemudian dia mengaku berlandaskan keimanan dan kebaikan setelah itu mengaku sebagai nabi dan akhirnya mengaku sebagai tuhan[2].
Dia akan keluar dari arah timur tepat dari Negara khurasan, kemudian orang-orang yahudi berjumlah tujuh puluh ribu mengikutinya isfahah. Ada pula riwayat lain yang bahwa dia akan keluar dari khulati (  suatu tempat yang terletak antara syam dari irak ) kemudian dia akan menetap didunia selama 40 hari sehari seperti setahun, sebulan atau semiggu[3].

Perjalanan dan misi dajjal

ka’ab al ahbar berbicara tentang ini yang diriwayatkan dari na’im bin hamad seraya “ dajjal berangkat dari pintu damaskus setelah timur, lalu dia tidak terlihat, setelah itu dia terlihat lagi diatas air pada sungai kuswah. Tidak diketahui kemana dia menghadapi kemudian dia muncul dibelahan timur dan memberikan khilafah. Menunjukan ilmu sihirnya dan mengaku seorang nabi. Manusia pun memisahkan diri darinya. Lalu dia mendatangi sebuah sungai dan menyuruh untuk mengalir mengalirlah air sungai itu, kemudian menyuruh kembali mudik. Maka kembalilah air itu lalu dia mengeringkan air itu.maka keringlah sungai itu menyuruh angina untuk menarik air dari laut. Maka terjadilah hujan diatas bumi[4].
  1. Dabbah ( binatang melata )
Dalam hal ini ada perbedaan pendapat disekitar asal-usul binatang itu, kriterianya dan saat keluarnya. Apakah dia itu sekarang tercipta menjadi mekhluk ataukah dia itu akan diciptakan nanti?.

Kriteria dan saat keluarnya 

Ada yang mengatakan binatang melata itu berambut dan berkaki empat dengan tubuh akan panjang yang disebut dengan al jassah, ada juga yang mengatakan bahwa dia adalah ular yang menjaga dinding-dinding ka’bah yang bertempat di tepi ka’bah ketika orang-orang quraisy hendak membangun baitul haram. Ular itu melarangnya[5].
Sedangkan Al-Qurthuby berpendapat bahwa “ binatang tersebut  kepalanya kepala sapi, matanya mata babi,telinganya telinga gajah, tanduknya tanduk kambing hutan,lehernya leher unta,dadanya dada singa,rusuknya rusuk kucing,ekornya ekor biri-biri dan kakinya kaki unta, antara sendi tulang yang satu dengan lainnya berjarak 12 hasta[6].

Saat keluarnya

Binatang ini akan keluar ketika bumi ini tidak ada lagi kebaikan. Namun ada pula yang mengatakan bahwa binatang itu keluar pada saat manusia. Ibn hajar mengatakan : hikmah dan hari itu adalah ketika matahari terbbibt dari barat, pintu taubat telah ditutuup maka keluarlah binatang melatah itu adalah untuk membedakan orang mukmin dari orang kafir untuk melengkapin maksud dari ditutupnyja pintu taubat.
  1. Terbitnya matahari dari barat
Terbitnya matahari dari barat itu akan terjadi pada saat hari kiamat sudah diambang pintu jika matahari telah terbit dari barat dan pintu taubat pun telah ditutup bagi manusia. Pada saat itu apabila ada orang yang hendak bertaubat tidak akan bermanfaat lagi[7].
  1. Turunnya Isa bin Maryam
     Diantara tanda-tanda kiamat yang akan terjadi adalah turunnya Isa bin Maryam beliau akan turun pada akhir zaman dan membunuh dajjal dengan tombaknya dan beliau akan turun tanpa dibarengi rosul-rosul yang lain. Beliau akan menguatkan islam dan memecah belah salibisme, membunuh babi dan meletakan pajak serta mengajak manusia untuk memeluk islam[8].
  1. Yajuj Ma`juj
Yajuj ma`juj adalah orang biasa seperti layaknya manusia yang lain mirip orang-orang yang sebangsa dengan mereka, yaitu bangsa turki dengan mata cekung berhidung pesek, berambut pirang, sekalipun bentuk dan kulit mereka bervariasi. Mereka bertempat tinggal di suatu tempat dibumi ini yang belum banyak diketahui[9].

Jumlah dan Kriterianya

Jumlah mereka mencapai empat ratus ribu[10]. Dalam riwayat lain dikatakan “sesungguhnya yajuj ma`juj, setiap orang dari mereka, paling sedikit meninggalkan 1000 cucu”. jika mereka keluar, mereka tidak berjalan diatas sesuatu melainkan memakannya. Dan mereka juga memakan bangkai orang meninggal diantara mereka[11].
Kalau ada orang yang beraanggapan bahwa yajuj ma`juj itu diantaranya, ada yang badannya tinggi seperti pohon kurma, ada pula yang sangat pendek seperti orang cebol, dan ada lagi yang bertelinga lebar, telinga yang sebelah bisa untuk berselimut dan yang sebelah lagi sebagai tikar. Itu semua adalah mengada-ngada tanpa didasarkan pada ilmu. Dan orang yang berkata demikian tidak memiliki dalil, sekalipun ada dinyatakan dalam sebuah hadis[12].
  1. Munculnya Tiga Gerhana
Banyak hadis lain yang membahas masalah ini. Secara lantang menyatakan bahwa tiga gerhana itu adalah termasuk tanda-tanda kiamat, sebagai utama meletakannya lebih awal dari pada kabut dan tanda-tanda seraya mengatakan yang lebih baik adalah dengan menyerahkannya kepada yang Maha Kuasa. Sesungguhnya tidak ada yang mengetahui kecuali dia sang pencipta.
Ibnu Malik mengatakan “memang telah ditemukan gerhana itu dibeberapa tempat, tapi barangkali yang dimaksud dengan tiga gerhana itu mempunyai kelebihan tertentu atas gerhana yang telah dilihat manusia[13].
  1. Keluarnya Api
Keluarnya api merupakan tanda terakhir akan terjadinya hari kiamat. Dengan pengertian bahwa apabila dia telah keluar maka terjadilah hari kiamat tanpa diselingi oleh sesuatu apapun, setelah itu ditiuplah sangkakala yang pertama[14].
Api ini akan keluar dari perut bumi, yang akan mengiringi manusia kedalam mahsyar. Bermalam bersama mereka dimana mereka suka. Berbicara bersama mereka sesuai dengan apa yang mereka bicarakan[15]. Ada yang mengatakan dia akan keluar dari bumi hijaz yang mana dapat menyinari leher unta di Bashra[16].

Kesimpulan

Tidak diragukan lagi bahwa kiamat itu akan terjadi dan kita diwajibkan beriman kepadanya, dan bersiap-bersiap menyambut kedatangannya dengan amalan yang shaleh. Sedangkan kedatangannya tidak akan pernah kita ketahui hanya Allah SWT. 
Berkaitan dengan peristiwa Hari Kiamat ini, ada sebuah pelajaran yang bisa kita ambil. Imam Ali bin Abi Thalib mengatakan “jika menurut keyakinan anda kiamat itu tidak akan terjadi dan tidak ada pembalasan setelahnya maka anda akan selamat begitupun saya, namun jika keyakinan anda itu salah dan kiamat itu terjadi serta akan ada pembalasan setelahnya, maka saya akan selamat sedangkan anda celaka”.        
[1] Dr. Abdul Baqi Ahmad, Sudah Ada dan Pasti Akan Tiba, hal. 84
[2] Ibnu Hajar Al-Atsqalani, Fathul Bari, Juz 13, hal. 85                 
[3] Ibid,
[4] Ibid, hal. 80
[5] Di Sebutkan oleh Al-darimi dari Ibnu Abbas
[6] Muhammad Abul Fida Ismail Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, Juz. 3, hal.376
[7] HR. Bukhari, Ahmad, Ad-Darimi dari Abu Hurairah
[8] HR. Bukari dan Muslim, Abu Dawud dan Turmudzi dari Abu Hurairah
[9] Dr. Abdul Baqi Ahmad, Sudah Ada dan Pasti Akan Tiba, hal. 85
[10] HR. Thabrani dan ibnu Mawardih
[11] Ibnu Hajar Al-Atsqalani, Fathul Bari, Juz 13, hal. 94
[12] H. Umar Anshori Sitanggal, Huru Hara Kiamat, hal. 145
[13] Ibid
[14] Ibid, hal. 232
[15] Ibid
[16] HR. Bukhari dari Abu Hurairah

YAKJUJ DAN KAKJUJ

Nama Yakjuj dan Makjuj disebut sebanyak dua kali di dalam al-Quran, iaitu di dalam surah al-Kahfi ayat 94 dan surah al-Anbiya ayat 96. Di dalam surah al-Kahfi diterangkan bahawa Yakjuj dan Makjuj adalah orang-orang yang membuat kerosakan di muka bumi yang ditakuti oleh suatu kaum yang tinggal di antara dua pergunungan sehingga ketika Zulkarnain datang ke tempat itu, kaum tersebut memohon kepadanya agar dibuatkan tembok penghalang daripada serangan mereka. Di dalam surah al-Anbiya, disebutkan bahawa Yakjuj dan Makjuj itu akan segera turun dengan cepat dari tempat yang tinggi ketika tembok penghalang mereka terbuka sebagai tanda telah dekatnya kedatangan janji Allah s.w.t.

Al-Quran tidak menerangkan siapa sebenarnya Yakjuj dan Makjuj, daripada bangsa dan keturunan mana mereka itu. Al-Quran hanya menjelaskan sifat-sifat mereka, iaitu kaum pembuat kerosakan di bumi; kalau tembok penghalang dibuka, mereka akan turun mengalir seperti mengalirnya air bah, dan apabila tembok penghalang kukuh, mereka tidak masuk dan tidak dapat membuat kerosakan. Oleh kerana itu timbullah beberapa tafsiran, antara lain:

(1)  Ahmad Mustafa al-Maragi dalam kitab tafsirnya menyatakan bahawa Yakjuj adalah berbangsa Tartar, dan Makjuj adalah berbangsa Mongol. Mereka berasal daripada satu bapa yang bernama Turk, tempat tinggal mereka di bahagian utara Asia. Daerah mereka memanjang dari Tibet dan China sampai ke Laut Baku Utara, di barat sampai Turkestan.

Dalam pelbagai zaman, bangsa-bangsa ini sering menyerang, membuat kerosakan di muka bumi dan menghancurkan bangsa-bangsa lain. Di antara mereka terdapat bangsa-bangsa yang kejam, turun dari bukit-bukit di Asia Tengah dan pergi ke Eropah pada masa dahulu, seperti bangsa Semith, Simeria, dan Hun. Mereka banyak menyerang negeri-negeri China dan Asia Barat. Dengan munculnya Temujin yang dikenal dengan nama Genghis Khan (di dalam bahasa Mongol bermaksud “Raja Alam”; 1167-1227), pada awal abad ke-7 H / 12 M, berikutan tenteranya yang perkasa keluar jauh ke Asia Tengah. Ia menundukkan China Utara kemudian pergi ke negeri-negeri Islam, lalu menundukkan Sultan Qutbuddin bin Armilan, salah seorang raja Seljuk yang menganut aliran Khawarij. Genghis Khan melakukan kekejaman yang belum pernah berlaku sebelumnya di negeri tersebut.

(2)  Musnad Imam Ahmad bin Hanbal (Imam Hanbali), seperti dikutip Ibnu Kasir menyebutkan bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud: “Nuh memiliki tiga orang anak, iaitu Sam, nenek moyang orang Arab; Ham, nenek moyang orang Sudan; dan Yafis, nenek moyang orang Turk.” Menurut sebahagian ulama, Yakjuj dan Makjuj adalah keturunan Yafis, putera Nuh ini. Demikian juga pendapat Nasafi, seorang ahli fekah, usul fekah dan tafsir yang bermazhab Hanafi yang menyatakan bahawa Yakjuj berasal daripada suku Turk, manakala Makjuj pula berasal daripada suku Jail serta Dailam keturunan Yafis yang membuat kerosakan di muka bumi. Mereka tidak mati dan masing-masing memiliki seribu keturunan yang diperlengkapi dengan senjata.

(3)  Hamka pula memberi tafsiran bahawa Yakjuj dan Makjuj adalah segala gerakan yang telah dan akan merosakkan dunia ini. Oleh hal yang demikian, baik diri, keluarga, mahupun negara serta bangsa wajib mendirikan tirai besi sebagai benteng agar Yakjuj dan Makjuj tidak dapat masuk. Mungkin Yakjuj dan Makjuj dapat ditafsirkan sebagai berfikiran jahat, bermaksud buruk, dan ideologi yang menyesatkan yang dianuti sebahagian manusia. Manusia yang menganutnya dengan kelicikan kejahatannya boleh mempergunakan manusia sesamanya sebagai alat untuk merosakkan bumi ini. Sebab itu, fikiran yang baik, cita-cita yang mulia, dan ideologi yang sihat harus ditanam dengan teguh pada setiap diri, keluarga, dan negara serta bangsa untuk membentengi Yakjuj dan Makjuj. Yakjuj dan Makjuj laksana air, senantiasa mencari tempat untuk masuk walaupun hanya sebesar lubang jarum.


DARI SURAH AL KAHFI:

Allah menceritakan kisah lelaki itu seperti firman-Nya dalam surah itu: “Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) mengenai Zulkarnain. Katakanlah: ‘Aku akan bacakan kepadamu cerita mengenainya’. Sesungguhnya Kami memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu, maka dia pun menempuh suatu jalan.
“Hingga apabila dia sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut berlumpur hitam dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata: ‘Hai Zulkarnain, kamu boleh menyeksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka’. Berkata Zulkarnain: ‘Adapun orang yang aniaya maka kami kelak akan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya’.” (ayat 83 hingga 87)
“Kemudian dia menempuh jalan (yang lain). Hingga apabila sampai ke tempat terbit matahari (Timur) dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu,” (ayat 89 dan 90).
“Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia sampai antara dua gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: ‘Hai Zulkarnain, sesungguhnya Yakjuj dan Makjuj itu
orang yang membuat kerosakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara mereka?’.
Zulkarnain berkata: ‘Apa yang dikuasakan Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi’.
“Hingga apabila besi itu sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Zulkarnain: ‘Tiuplah (api itu)’. Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata: ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar ku tuangkan ke atas besi panas itu’.
“Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. Zulkarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar’,” (ayat 92 hingga 98).
Demikianlah secebis kisah mengenai Zulkarnain. Dalam rentetan perjalanan hidupnya, lelaki itu bertanggungjawab membina tembok bagi menghalang bangsa Yakjuj dan Makjuj mendatangkan angkara kepada manusia. Tembok binaan Zulkarnain itu hanya akan runtuh apabila dunia terlalu hampir dengan kiamat..